Itech- Pahala Nugraha Mansury selaku Wakil Menteri BUMN I, mengatakan,Pada 2025 nilai ekonomi digital RI diproyeksi mencapai 124 miliar dollar AS. Tentunya Indonesia memiliki potensi besar dalam sektor ekonomi digital.
Hal itu membuat ekonomi digital berkontribusi lebih dari 10 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia di 2025, atau berkontribusi 0,7 persen pada ekonomi digital global di 2025.
Oleh sebab itu, kata Pahala, potensi tersebut harus dimanfaatkan Indonesia seoptimal mungkin agar menjadi pemain utama bukan hanya menjadi pasar dari negara lain.
“Maka ini bagaimana Indonesia bisa menyikapinya, supaya pemain-pemain di Indonesia bukan jadi penonton, tetapi menjadi pemain yang memiliki ekonomi sendiri dan mampu bersaing dengan negara-negara lain,” ujarnya Forum Ekonomi Merdeka, Senin (28/2/2022).
Menurut dia, dalam hal mendukung pengembangan ekonomi digital, BUMN pun memiliki 3 strategi. Pertama,
dengan mengembangkan platform digital yang menawarkan produk atau layanan yang memang dibutuhkan atau dikenal di dunia. Seperti aplikasi game, healthtech, hingga edutech.
“Ini dilakukan sambil memastikan bahwa pemain-pemain lokal betul-betul menjadi tuan rumah di negara sendiri,” imbuh Pahala.
Strategi kedua yaitu dengan pembangunan infrastruktur digital mulai dari data center, cloud, hingga jaringan fiber optik 5G.
Pahala menilai, bisnis di bidang infrastruktur digital ini memiliki potensi yang besar yaitu diperkirakan kapitalisasi pasarnya mencapai Rp 400 triliun.
“Ini benar-benar strategis, dan sekarang Telkom dan anak-anak usahanya menjadi salah satu pemain dalam pengembangan infrastruktur di bidang digital,” jelas dia.
Serta strategi ketiga adalah dengan membentuk Merah Putih Fund untuk mendanai perusahaan-perusahaan rintisan atau startup potensial. Ini sekaligus menjadi alternatif bagi startup dalam mengurangi pendanaan dari modal asing.
Ia menjelaskan, Merah Putih Fund akan fokus dalam pendanaan ke startup lokal agar soonicorn (soon to be unicorn) yang menjadi unicorn akan tetap beroperasi di Indonesia. Selain itu, juga bakal mengawal unicorn lokal masuk Bursa Efek Indonesia (BEI).
Merah Putih Fund ditargetkan meluncur pada kuartal II-2022 yang akan dikelola oleh lima corporate venture capital BUMN yakni Mandiri Capital Indonesia, MDI Ventures, Telkomsel Mitra Inovasi, BRI Ventures, dan BNI Ventures.
“Akses permodalan sangatlah penting, maka Merah Putih Fund ini dibangun unsi bisa membiayai soonicorn lokal yang nantinya akan menjadi unicorn,” tutup Pahala. (AF)
baca juga :Telkom Bidik Digitalisasi Logistik Darat Indonesia Andalkan Logee Trans
Comments are closed.