Citilink Hadirkan e-Hac, Dukung Digitalisasi Guna Minimalisir Kontak

155

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Jakarta, Itech-Citilink sebagai maskapai penerbangan di Indonesia berkomitmen mendukung penerapan digitalisasi surat hasil tes Covid-19 melalui eHAC (Indonesia Health Alert Card) yang akan dilakukan secara efektif Februari 2021.

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Utama Citilink Juliandra bahwa kehadiran e-Hac sebagai upaya meminimalisir kontak fisik guna meningkatkan kenyamanan penumpang dalam melakukan perjalanan apalagi di tengah pandemi.

“Diberlakukannya digitalisasi ini diharapkan mampu meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk kembali menggunakan transportasi udara untuk bepergian,” ujarnya melalui siaran, Minggu, (24/1) lalu.

Bagi calon penumpang yang telah melakukan tes Covid-19 di fasilitas kesehatan (faskes) yang terdaftar di aplikasi eHAC, nantinya faskes akan mengirim hasil tes yang menyatakan negatif ke eHAC penumpang.

Calon penumpang akan mendapat QR Code di aplikasi eHAC, kemudian QR Code tersebut akan diperiksa di check-in counter ataupun di Security Check Point (SCP2) bagi calon penumpang yang melakukan self-check-in atau mobile/web-check-in.

Untuk memiliki QR Code surat hasil PCR/Rapid Test secara digital tersebut, calon penumpang hanya dapat melakukan PCR/Rapid Test di faskes yang terdapat di dalam aplikasi eHAC.

Adsense

Oleh karenanya, bagi calon penumpang yang akan melakukan perjalanan diwajibkan memiliki Paspor Kesehatan pada website atau mobile apps eHAC. Terkait informasi tata cara mendapatkan Paspor Kesehatan eHAC, calon penumpang dapat mengunduh mobile apps eHAC melalui Appstore atau Playstore.

Selanjutnya calon penumpang diharapkan menunjukkan data yang telah ter-registrasi pada aplikasi eHAC tersebut kepada Faskes atau Klinik/RS yang dipilih. Pastikan hasil tes calon penumpang dimasukkan ke dalam eHAC oleh Faskes tersebut. Data hasil PCR/Rapid Antigen Test tersebut dapat digunakan.

Juliandra mengatakan saat ini penerapan e-Hac dilakukan secara bertahap, dimulai di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Pihaknya berharap implementasi digitalisasi ini dapat diterapkan di seluruh bandara di Indonesia.

Citilink berkomitmen menerapkan protokol kesehatan yang ketat di seluruh lini operasional penerbangannya, baik dari pre-, in-, hingga post-flight dengan mengacu pada ketentuan yang telah ditetapkan pemerintah.

Hal ini demi memastikan seluruh penerbangan berjalan secara optimal dengan tetap memprioritaskan kesehatan dan keamanan bagi seluruh penumpang terlebih di tengah pandemi Covid-19 saat ini. (EA)

Advertisements

Comments are closed.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More