Data Pengguna ShopBack dan RedDoorz Bocor

84

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Jakarta, Itech- Penyelidikan kebocoran data pelanggan Shopback sedang dilakukan oleh Otoritas Singapura, setelah perusahaan platform cashback e-commerce tersebut mengumumkan insiden illegal kepada data pelanggan tersebut. Sedangkan menurut Juru Bicara Komisi Perlindungan Data Pribadi Singapura, insiden tersebut juga telah diberitahukan kepada pihaknya.

“Investigasi sedang berlangsung,” ujarnya melalui Straits Times.

Dikutip dari antaranews.com pada Senin (28/09/20), ShopBack telah mengakui insiden tersebut melalui surat elektronik kepada pelanggan.

“Beberapa hari yang lalu, kami menyadari adanya kejadian yang melibatkan terjadinya akses tidak sah pada sistem kami. Segera setelah mengetahui insiden ini, kami segera melakukan tindakan pengamanan dan akses tidak sah tersebut kami hapus,” tulis ShopBack.

ShopBack juga menegaskan bahwa cashback dan kata sandi masing-masing pengguna tetap aman dan terenkripsi.

“Saat ini, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa terdapat informasi yang disalahgunakan, meskipun kemungkinan itu tetap ada,” lanjut ShopBack dalam email pelanggan.

Adsense

Aplikasi tersebut juga memberikan imbauan bagi para pengguna untuk menggunakan kata sandi yang sama dengan kata sandi yang digunakan pada aplikasi lain.

Dalam email tersebut, jaringan penginapan budget online itu mengakui adanya akses tidak sah masuk dalam sistem nya yang melibatkan data pengguna pelanggan pada awal September.
Sementara itu, RedDoors juga melakukan hal yang sama dengan mengirimkan surat elektronik kepada pelanggan. Dijelaskan pula bahwa pada awal September, ada akses illegal masuk ke dalam sistem nya yang melibatkan data para pengguna.

“Kami meyakini bahwa data telah disusupi. Jenis pelanggaran data termasuk nama pelanggan, email, nomor telepon, alamat dan rincian pemesanan,” tulis RedDoorz.

Meski demikian, RedDoorz menjelaskan bahwa data terkait informasi keuangan pengguna masih aman. RedDoorz juga telah melakukan langkah lain, yaitu menginvestigasi serta evaluasi pada sistem TI mereka.

Sama dengan ShopBack, RedDoorz juga menyarankan supaya tidak menggunakan password yang sama dengan platform digital lainnya sekaligus mengganti password jika dirasa perlu sebagai tindak pencegahan.

“Kami juga siap untuk mengambil tindakan sesuai dengan peraturan privasi data di masing-masing negara kami jika terjadi pelanggaran,” tulis RedDoorz dalam email pelanggan. (DAF)

Advertisements

Comments are closed.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More