Jakarta, Itech – Kementerian Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/Kepala BRIN) kembali menyalurkan bantuan penelitian total sebesar Rp 514,2 miliar kepada sebelas Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH), tahun 2020.
Alokasi pendanaan yang mengalami peningkatan sebesar Rp74 miliar dibanding tahun lalu tersebut merupakan bagian dari dana Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) untuk Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PPM) Tahun 2020 sebesar Rp. 1,4 triliun yang telah diluncurkan pada 27 Januari 2020 lalu
Sebagai informasi, ke-11 penerima PTNBH yakni Universitas Indonesia (Rp 70 Miliar), Institut Teknologi Bandung (Rp 65,8 miliar), Universitas Gadjah Mada (Rp 64,6 miliar), Institut Pertanian Bogor (Rp 48,5 miliar), Universitas Diponegoro (Rp 48,5 miliar), Universitas Airlangga (Rp 42,5 miliar). Selain itu, Universitas Padjadjaran (Rp 40,7 miliar, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (Rp 42 miliar), Universitas Hasanuddin (Rp 37,9 miliar), Universitas Pendidikan Indonesia (Rp 28,2 miliar dan Universitas Sumatera Utara (Rp 25,2 miliar).
“Mulai tahun 2020, urusan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat untuk perguruan tinggi akan dikelola oleh Kemenristek/BRIN. PTNBH diberikan keleluasaan untuk mengelola dana penelitian yang diberikan sehingga diharapkan dapat mengoptimalkan kualitas penelitian dan terus meningkatkan daya saing internasionalnya menuju World Class University dan mampu menghilirisasi hasil penelitian menjadi produk-produk inovasi.” Jelas Menristek Bambang.
“Penelitian diarahkan kepada sepuluh bidang fokus yang ada dalam Prioritas Riset Nasional, yaitu Kesehatan dan Obat 31%, Sosial Humaniora 19%, Pangan dan Pertanian 15%, Material Maju 11%, Energi dan Energi Terbarukan 7%, Teknologi Informasi dan Komunikasi 5%, Kebencanaan 5%, Pertahanan dan Keamanan 3%, Kemaritiman 3%, dan Transportasi 2%. Sedangkan berdasarkan tingkat penelitiannya, dana tersebut dibagi menjadi Penelitian Dasar (Rp. 258,2 milyar), Penelitian Terapan (Rp. 161.1 milyar), Penelitian Pengembangan (Rp. 21,4 milyar), dan Peningkatan Kapasitas Dosen (Rp. 69,2 milyar).” Ucap kembali Menristek Bambang.
Menristek/Kepala BRIN) Bambang PS Brodjonegoro menjelaskan dengan disalurkannya dana penelitian diharapkan dapat meningkatkan pemanfaatan keunggulan alam Indonesia. “Kita harus fokus kepada penelitian yang berbasis pada keunggulan Indonesia. Contohnya Indonesia dikenal sebagai produsen sekaligus eksportir kelapa sawit terbesar sedunia. Artinya penelitian sampai inovasi terkait kelapa sawit itu harus dikuasai Indonesia.,” ungkap Menristek/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro, didampingi Plt. Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan Muhammad Dimyati di Jakarta, Rabu (26/2).
Sementara itu, Plt. Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan-Muhammad Dimyati menjelaskan bahwa penerima pendanaan penelitian untuk PTNBH tahun 2020 ini meliputi 4.014 proposal penelitian yang diseleksi dari dari 5.613 proposal yang diajukan. “Khusus untuk PTNBH, seleksi proposal penelitian dan anggarannya dikelola secara mandiri oleh PTNBH namun tetap dalam koordinasi dan pengawasan Kemenristek/BRIN. Pengajuan proposal penelitian tetap dilakukan melalui laman SIMLITABMAS berdasarkan beberapa skema pendanaan penelitian yaitu Penelitian Kompetitif Nasional (PKN), Penelitian Desentralisasi, dan Penelitian Penugasan.” Imbuh Dimyati.
Pada kesempatan yang sama dilaksanakan juga penandatanganan Kontrak Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PPM) Tahun 2020 yang dihadiri oleh 117 Kepala Lembaga PPM Perguruan Tinggi dan 14 Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi. Acara ini diselenggarakan oleh Kemenristek/BRIN yang dihadiri oleh 500 peserta dari berbagai institusi dari Aceh sampai Papua. (red)
Comments are closed.