Revitalisasi 3 Buoy Merah Putih Untuk anak Krakatau

68

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Jakarta, Itech – Deputi Teknologi Pengembangan Sumberdaya Alam BPPT, Hammam Riza menyebut pihaknya siap melakukan perbaikan terhadap BUOY Tsunami yang ada di Geostech BPPT, di Puspiptek Tangsel.

Menurut Hammam,   untuk perbaikan 3 set alat deteksi tsunami BUOY, dibutuhkan Rp15 miliar, berikut dengan pemasangan dan pemeliharaan BUOY.  selama satu tahun. Sedangkan terkait pendanaan,  Hammam meminta adanya alokasi anggaran khusus dari Kementerian Keuangan, juga Bappenas.

“Untuk dukungan pendanaan kami harap kesediaan Bapak Presiden dan atau Kementerian dan Bappenas untuk menyetujui adanya pemberian tambahan dana tersebut. BPPT siap membangun sistem deteksi dini tsunami BUOY maupun nantinya sistem kabel bawah laut atau (Cable Based Tsunameter / CBT) secara nasional dengan mengedepankan peningkatan TKDN dan sinergi industri nasional,” tuturnya.

BPPT merencanakan akan memasang tiga BUOY tersebut di Komplek Anak Krakatau, Selat Sunda. “Buoy yang akan diletakkan di Perairan Anak Krakatau tersebut diharap dapat menjadi langkah tegas untuk antisipasi dan mitigasi bencana letusan susulan Gunung Anak Krakatau yang berpotensi kembali menimbulkan tsunami Selat Sunda,” ungkapnya.

Adsense

Dengan adanya BUOY ini nantinya diharapkan  dapat memberikan peringatan yang lebih akurat lagi, terkait adanya gelombang tinggi yang berpotensi tsunami di wilayah tersebut.

“Adanya tiga buah BUOY di satu kompleks Anak Krakatau tersebut akan dapat memberi peringatan yang lebih akurat sehingga tersedia waktu evakuasi yang cukup bagi penduduk setempat menujut ke shelter terdekat. Dengan inipun diharap dapat meminimalkan dampak dari datangnya potensi tsunami,” urainya.

Hammam juga mengaku pihaknya siap jika diminta untuk memasang perangkat kabel bawah laut yang ditambahkan sensor tsunami. “Sudah ada kabelnya di BPPT. Tinggal pasang dan perlu biaya sekitar Rp5 miliar untuk deploy menggunakan Baruna Jaya dan peralatan elektronik serta link satelit,” pungkasnya.

Sebagai informasi, rentetan musibah tsunami yang terjadi belakangan ini telah banyak menimbulkan korban jiwa. Hal inipun salah satunya disebabkan tidak adanya BUOY di wilayah perairan nusantara tersebut. (red/Ju)

 

Advertisements

Comments are closed.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More