Pakar Siber Ungkap Risiko Pemindaian Iris Mata dalam Aplikasi World

9

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Jakarta, itechmagz.id – Aplikasi World belakangan ini menjadi sorotan publik setelah menawarkan imbalan finansial hingga Rp 800 ribu hanya dengan memindai iris mata pengguna. Namun, para ahli keamanan siber mengingatkan bahwa teknologi pemindaian iris menyimpan risiko yang tidak bisa dianggap remeh. Iris mata merupakan data biometrik yang sangat unik dan tidak dapat diubah, menjadikannya sangat sensitif dan bernilai tinggi dalam konteks keamanan digital.

Seperti dilansir Detik, Pratama Persadha, Ketua CISSReC, menekankan bahwa jika data iris bocor, individu tersebut berisiko menjadi target penyalahgunaan identitas seumur hidupnya. Berbeda dengan data seperti email atau kata sandi yang masih bisa diganti, data iris mata tidak dapat diubah, sehingga potensi kerugiannya jauh lebih besar.

Selain itu, pemindaian iris mata dapat dimanfaatkan dalam skenario kriminal canggih, seperti pemalsuan identitas dan pembukaan akses ilegal terhadap sistem-sistem sensitif yang menggunakan otentikasi biometrik. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun teknologi ini menjanjikan kemudahan, risikonya juga sangat besar.

Beberapa negara telah menunjukkan keprihatinan terhadap praktik pemindaian iris mata ini. Misalnya, Spanyol melalui AEPD memerintahkan penghentian sementara proyek Worldcoin karena kekhawatiran soal keamanan data pribadi, termasuk pengumpulan data anak-anak di bawah umur dan kurangnya transparansi dalam proses pengumpulan informasi.

Brasil juga mengambil langkah serupa dengan memerintahkan penghentian segera operasi pengumpulan data biometrik oleh Worldcoin. Keputusan ini didasarkan pada kekhawatiran terkait privasi warga negara dan kurangnya transparansi mengenai pengelolaan dan penyimpanan informasi sensitif.

Di Peru, para ahli perlindungan konsumen telah menyuarakan keprihatinan serius tentang praktik pemindaian iris mata dengan imbalan kripto. Jaime Delgado, seorang pengacara dan advokat konsumen Peru, menyatakan bahwa memperdagangkan identifikasi pribadi yang sangat penting untuk mendapatkan keuntungan ekonomi yang kecil dapat menjadi ancaman besar bagi keamanan masa depan seseorang.

Adsense

Lennin Cenas, seorang insinyur yang berspesialisasi dalam kecerdasan buatan, memperingatkan bahwa penjahat siber dapat mengeksploitasi data iris mata untuk pencurian identitas. Kode iris mata itu unik dan bertahan seumur hidup, sehingga jika data tersebut jatuh ke tangan yang salah, dampaknya bisa sangat merugikan.

Meskipun Worldcoin menegaskan bahwa data iris mata pengguna aman dan tidak dijual, kekhawatiran tetap ada. Michael Will, presiden Bavarian State Office for Data Protection Supervision, menekankan pentingnya transparansi dalam penanganan data. Seiring pertumbuhan Worldcoin, pertanyaan tentang bagaimana menjamin keamanan dan privasi data pengguna menjadi semakin krusial.

Bill Gates juga menyoroti risiko yang dapat ditimbulkan oleh AI terhadap demokrasi melalui teknologi deepfake dan disinformasi. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun teknologi ini menjanjikan kemudahan, risikonya juga sangat besar.

Sebagai langkah mitigasi, Worldcoin mengklaim bahwa mereka membuat kode terenkripsi dan menghapus data lainnya dengan segera setelah pemindaian iris. Namun, para ahli tetap mengingatkan bahwa meskipun data dihapus, potensi penyalahgunaan tetap ada jika data tersebut jatuh ke tangan yang salah.

Dengan semakin banyaknya negara yang menunjukkan keprihatinan terhadap praktik pemindaian iris mata ini, penting bagi pengguna untuk berhati-hati dan memahami risiko yang ada sebelum memutuskan untuk berpartisipasi dalam program semacam ini.

Advertisements

Comments are closed.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More