Kembangkan Transformasi Bisnis dengan Agile, Kinerja Pertamina Tumbuh Signifikan

615

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Jakarta, Itechmagz.idPT Pertamina (Persero) terus berupaya dalam mengembangkan transformasi bisnisnya hingga saat ini.  Upaya tersebut mendapat dukungan penuh dari Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir sebagai pemegang saham yang mewakili pemerintah telah mengantarkan kinerja Holding Migas Indonesia ini terus tumbuh signifikan.

Dengan dukungan tersebut, Pertamina sebagai induk perusahaan yang memiliki 6 (enam) anak usaha (subholding) mampu mendorong seluruh lini bisnis bergerak lebih fokus menghadapi tantangan dan menangkap peluang bisnis serta menjalankan kewenangan dan tanggung jawab yang jelas, sehingga berdampak positif bagi kinerja operasional dan keuangan perusahaan.

“Pak Erick Thohir sebagai Menteri BUMN telah memberikan perhatian tinggi pada proses restrukturisasi organisasi dan bisnis Pertamina, sehingga kinerja Pertamina Group kian gemilang,” ungkap Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati ditulis Senin (06/03/2023).

Menurut Nicke, Erick Thohir telah mendorong operasional Pertamina Group lebih efisien. Baik Holding maupun Subholding terus melakukan langkah-langkah penghematan biaya investasi (Capital Expenditure) dan biaya operasional (Operational Expenditure).

“Efisiensi Capex dan Opex terus dilakukan, bukan hanya sekedar memangkas biaya tapi memperbaiki model operasi, memperkuat supply chain, serta menerapkan digitalisasi di seluruh proses bisnis termasuk mengendalikan BBM Subsidi agar lebih tepat sasaran melalui MyPertamina,” ungkap Nicke.

Untuk memenuhi energi nasional di masa depan, kata Nicke, tantangan yang diberikan oleh Menteri BUMN untuk melakukan transisi energi, telah mendorong Pertamina Group untuk melakukan program dekarbonisasi.  Melalui program tersebut, Pertamina bukan hanya menjaga ketahanan energi tetapi sudah masuk ke level berikutnya, yaitu kemandirian energi..

Adsense

Nicke menyatakan transisi energi yang dilakukan Pertamina merupakan bagian dari upaya dalam mengurangi emisi menuju Net Zero Emission (NZE) pada 2060 mendatang.

“Dengan luasnya wilayah Indonesia, kita harus membangun aksesibilitas agar energi yang sudah disiapkan bisa diakses seluruh masyarakat. Indonesia harus merdeka dalam segala aspek, termasuk energi karena negara kita memiliki sumber daya energi baru terbarukan yang sangat banyak,” ujarnya.

Menurut Nicke, dalam proses transisi energi tidak ada yang boleh ada yang tertinggal dan tidak boleh mengorbankan ketahanan energi.

Salah satu langkah yang diambil Pertamina dalam transisi energi adalah memberikan pemahaman pentingnya menggunakan energi yang lebih ramah lingkungan dan mengajak masyarakat untuk berkontribusi. Caranya dengan masuk ke Universitas untuk mengajak kaum muda tersebut terlibat dalam program transisi energi dan ke desa-desa dalam memberikan akses yang sama kepada seluruh masyarakat untuk mendapatkan energi yang bersih.

“Melakukan transformasi zero emission ini bisa dilakukan oleh semua orang. Mahasiswa sebagai energi masa depannya Indonesia, kita ajak dari awal berkontribusi pada proses transisi energi. Sedangkan untuk desa, setiap daerah punya kemandirian sesuai dengan potensi energi yang ada di daerahnya sehingga desa tersebut kita dorong melalui program Desa Energi Berdikari,” ujar Nicke.

Tak hanya itu, Nicke menyebut pencapaian Pertamina hingga saat ini telah berhasil menempatkan kinerja ESG Pertamina di peringkat ke 2 secara global pada sektor Integrated Oil & Gas Company. Dengan seluruh pencapaian itu juga menjadikan Pertamina satu-satunya perusahaan Indonesia yang masuk ke dalam Global Fortune 500 Companies.

Advertisements

Comments are closed.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More