Garuda Indonesia Optimistis Pasca Penolakan Kasasi MA: Fokus Peningkatan Kinerja dan Pertumbuhan Bisnis
Jakarta, itechmagz.id – PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk optimistis mengalami peningkatan pangsa pasar setelah Mahkamah Agung (MA) menolak permohonan kasasi Greylag Entities terkait Putusan Permohonan Pembatalan Perdamaian. Sebelumnya, putusan tersebut telah memenangkan Garuda Indonesia.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, menyatakan bahwa dengan penolakan kasasi ini, Garuda Indonesia yakin dapat terus beradaptasi untuk memaksimalkan akselerasi kinerjanya.
“Garuda Indonesia yang saat ini tengah berfokus pada langkah optimalisasi kinerja termasuk melalui peningkatan pangsa pasar serta pendapatan usaha, perbaikan posisi ekuitas hingga pemenuhan kewajiban usaha terhadap para kreditur sesuai dengan kesepakatan perjanjian perdamaian Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU),” ujar Irfan, dikutip Jum’at (2/2/2024).
Irfan menjelaskan bahwa sebagai perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, Garuda Indonesia juga memperkuat kepercayaan pasar modal dengan dilepaskannya salah satu kriteria pada “Efek Pemantauan Khusus” dan penghapusan Notasi Khusus “B” pada kode perusahaan tercatat.
Langkah-langkah MA ini, yang menolak permohonan kasasi Greylag Entities melalui Putusan No. 1294 K/Pdt.Sus-Pailit/2023 dan No. 1296 K/Pdt.Sus-Pailit/2023, membuat putusan kasasi tersebut berkekuatan hukum tetap.
Sejalan dengan hal tersebut, Garuda Indonesia terus melakukan optimalisasi pengelolaan kinerja finansial untuk memenuhi pencabutan kriteria lainnya terkait ekuitas pada “Efek Pemantauan Khusus”.
Irfan menyampaikan optimisme bahwa pemenuhan pencabutan kriteria Efek Pemantauan Khusus tersebut dapat bertahap terpenuhi, seiring dengan proyeksi pertumbuhan positif yang diantisipasi dalam outlook kinerja usaha ke depan.
Hingga Kuartal 3-2023, Garuda Indonesia berhasil mencatatkan total pendapatan sebesar 2,23 miliar dolar Amerika Serikat (AS), mengalami pertumbuhan sebesar 48 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya, yang mencapai 1,5 miliar dolar AS.
Pertumbuhan pendapatan usaha Garuda Indonesia tersebut didorong oleh peningkatan penerbangan berjadwal sebesar 49,02 persen year-on-year (YoY) menjadi 1,72 miliar dolar AS, pendapatan dari penerbangan tidak berjadwal sebesar 274,25 juta dolar AS, dan pendapatan lainnya mencapai 234,91 juta dolar AS.
Kinerja operasional yang solid juga terlihat dari pencapaian Garuda Indonesia secara grup, yang berhasil mengangkut 14,28 juta penumpang hingga Kuartal 3-2023, menunjukkan pertumbuhan sebesar 36,05 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Comments are closed.