Di VMworld 2021, VMware Luncurkan Cloud-Smart

25

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Jakarta, Itech- Di gelaran VMworld 2021, VMware meluncurkan layanan VMware Cross-Cloud sebagai salah satu bentuk strategi baru perusahaan dalam menghadirkan dukungan kepada pelanggan untuk mengantisipasi hadirnya era baru multi cloud di masa kini. Layanan VMware Cross-Cloud berupa sejumlah layanan terintegrasi yang mampu menghadirkan pijakan yang cerdas bagi perusahaan-perusahaan digital dalam bertransformasi menuju cloud. Layanan ini juga dilengkapi dengan beragam kapabilitas untuk membangun, menjalankan, serta menerapkan keamanan aplikasi apapun jenis cloud yang digunakan, secara lebih leluasa dan fleksibel.

Saat ini, diperkirakan bahwa sebuah perusahaan menjalankan rata-rata 500 aplikasi untuk mendorong pertumbuhan bisnis mereka,1 dan dari sekian banyak aplikasi tersebut letaknya tersebar di beragam jenis cloud. Sebanyak 75% pelanggan VMware yang mengandalkan pada dua jenis atau lebih layanan public cloud, bahkan 40%-nya menggunakan tiga jenis atau lebih.2

Pendekatan multi cloud mampu meningkatkan kecepatan dan inovasi aplikasi, sehingga perusahaan bisa lebih gesit dan makin tangguh. Namun demikian, lingkungan multi cloud yang menerapkan beragam jenis cloud tentu jauh lebih kompleks dan terdistribusi dalam pengelolaannya. Timbulnya kompleksitas ini acap kali membuat perusahaan direpotkan untuk selalu menimbang-nimbang di antara dua hal berikut ini mana yang perlu mendapat prioritas: bisa melaju dengan gesit atau bisa mengelola risiko. Ini tentu membuat proses eksekusi bisnis menjadi lamban, biayapun melonjak.

Strategi yang diusung oleh VMware ini mampu membantu pelanggan mengatasi tantangan dan pilihan sulit tersebut, yakni dengan menghadirkan sekaligus keleluasaan dan kendali atas bisnis yang dibangun di lingkungan multi cloud.

Adsense

“Multi cloud diprediksikan akan menjadi model bisnis digital hingga 20 tahun ke depan, karena makin banyak industri yang bertransformasi,” ucap Raghu Raghuram, chief executive officer, VMware. “Pendekatan ‘cloud-first’ akan mulai ditinggalkan. Organisasi akan beralih menerapkan pendekatan ‘cloud smart’. Organisasi-organisasi mendambakan keleluasaan dalam memilih cloud yang “tepat” bagi mereka berdasarkan pada perhitungan strategi bisnis yang hendak mereka capai. Pendekatan cloud-agnostic yang kami terapkan mampu memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut, saat ini maupun nanti. Kami berikan kuasa kepada organisasi agar mereka dapat mempercepat inovasi dan memiliki kontrol atas diri mereka sendiri di era multi cloud ini.”

“Di tahun lalu, tidak sedikit perusahaan yang telah berhasil menuntaskan transformasi digital akibat kebutuhan untuk sigap merespons perubahan-perubahan besar yang terjadi dalam waktu sekejap di seluruh dunia. Inovasi harus bisa dilakukan dengan cepat dan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya,” ucap Richard Villars, group vice president, IDC.

Ia menambahkan, “Organisasi-organisasi begitu bergantung pada teknologi-teknologi cloud untuk berevolusi dan melakukan penyesuaian-penyesuaian skalabilitas, sehingga selalu sigap berkompetisi di tengah pesatnya perekonomian digital-first dunia. Strategi VMware dengan fokus pada multi cloud kian mengokohkan posisinya dalam mendukung perusahaan-perusahaan mengoptimalkan lingkungan multi cloud dan sumber-sumber daya mereka di data center. Ini diharapkan akan makin meningkatkan ketangguhan dan pemanfaatan teknologi yang makin tepercaya dalam menghadirkan pengalaman-pengalaman baru dan mewujudkan capaian-capaian bisnis ke depan.” (red)

Advertisements

Comments are closed.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More