Langkah Strategis Pemprov Jawa Barat Dukung Transformasi Digital
Jakarta, Itech-Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) di era Gubernur Ridwan Kamil terus berkomitmen mendorong digitalisasi layanan publik dengan menghadirkan beragam inovasi digital. Langkah transfromasi digital Pemprov Jawa Barat dilakukan demi mendukung kinerja birokrasi serta diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pernah menyampaikan bahwa Sumedang merupakan masa depan transformasi digital di Jawa Barat. Hal tersebut turut disampaikan Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir saat launching penggunaan Gedung Command Center, Selasa (23/2/21).
Menurut Bupati, kehadiran Command Center adalah salah satu bentuk percepatan transformasi digital di Kabupaten Sumedang yang tidak hanya menyajikan data secara digital tetapi juga menjadi informasi yang dibutuhkan dalam pengambilan kebijakan pimpinan.
“Jadi data-data ini menjadi bahan bagi saya selaku pimpinan untuk mengambil kebijakan berdasarkan fakta, knowledge, insight, dan wisdom. Ini yang kita kembangkan di Command Center,” paparnya.
Berbagai aplikasi yang menyangkut pelayanan publik dan pemerintahan sudah terintegrasi di Command Center, mulai dari e- Office, e- Sakip, Markonah, Mauneh, Maijah, Mauti, Amari, Tahu Sumedang dan Sitabah.
Selain itu, juga terdapat sejumlah aplikasi yang dibangun oleh Pemprov Jabar dalam transformasinya, diantaranya Pusat Informasi dan Koordinasi Wabah Penyakit dan Bencana Jawa Barat (PIKOBAR), Sapa Warga, Solidaritas dan Desa Digital.
Pada April lalu, Gubernur Ridwan Kamil meluncurkan PIKOBAR dan dalam 16 hari menambahkan aplikasi-aplikasi lain. Sekretaris Daerah Pemprov Jabar, Setiawan Wangsaatmaja mengungkapkan, “Sekarang (PIKOBAR) sudah diunduh 17.000 kali, pengguna aktif 1.600 orang,” secara virtual pada Rabu (12/8/20).
Kemudian, Sapa Warga merupakan aplikasi untuk mempermudah warga dalam menyampaikan aspirasi, mencari informasi, dan mendapatkan layanan publik. Dari program ini, pemprov memberikan para ketua rukun warga (RW) gawai untuk operasional tiap hari.
“Para RW ini tidak semua gaptek, sekarang menuju literasi digital makin baik karena kami memberikan pelatihan-pelatihan,” ujar Setiawan.
Selanjutnya Solidaritas, aplikasi ini memudahkan masyarakat untuk mendapatkan informasi dan data terkait bantuan sosial di Jawa Barat. Selain itu, masyarakat dapat secara langsung melakukan pengecekan bantuan sosial yang didapat.
Bukan hanya itu, Pemprov Jawa Barat bekerja sama dengan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) juga membangun Desa Digital. Tujuannya untuk memberikan jaringan wifi gratis pada blank spot di pedesaan.
Menurut Setiawan, kegiatan Desa Digital, termasuk pelatihan dan pendampingan dari berbagai mitra dan komunitas. Pemanfaatan Desa Digital juga digunakan untuk meningkatkan potensi desa melalui ekonomi digital yang bekerja sama dengan e-commerce.
“Sebaran penerima manfaat desa digital dan infrastruktur dibangun di 371 desa, kemudian pusat digitalisasi di 25 desa, layanan perikanan enam desa, layanan kesehatan enam desa, dan layanan pertanian dua desa,” ujar Setiawan. (EA)
[…] Itech- Pertamina Hulu Energi (PHE) melakukan berbagai inovasi teknologi digital sebagai solusi dalam melakukan berbagai layanan. Hal ini dijelaskan secara langsung pada acara […]