Geo Dipa Lakukan Ekspansi, Optimalkan Energi Panas Bumi
Jakarta, Itech-Dalam rangka mengoptimalkan pemanfaatan energi panas bumi, PT Geo Dipa Energi (Persero) melakukan sejumlah agenda ekspansi. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Utama Geo Dipa Riki F. Ibrahim, bahwa pihaknya kini tengah fokus mengembangkan Wilayah Kerja Panas bumi (WKP) eksisting di Dieng dan Patuha.
Diketahui, penambahan kapasitas pada WKP eksisting yang telah memperoleh kepastian pembelian listrik dan komitmen pendanaan, dikerjakan melalui proyek small scale 10 Megawatt (MW) di Dieng, serta proyek 2 x 55 MW Dieng unit 2 dan Patuha unit 2.
Selain itu, Geo Dipa juga menjalankan sejumlah penugasan pemerintah, termasuk government drilling. Geo Dipa melakukan kegiatan eksplorasi pada empat area prospek, yakni, Cimanggu Patuha (Jawa Barat), Candradimuka Dieng (Jawa Tengah), Candi Umbul Telemoyo (Jawa Tengah), dan Arjuno Wilerang (Jawa Timur).
Geo Dipa juga terlibat sebagai Spesial Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) bekerjasama dengan perusahaan di bawah Kemenkeu, yakni PT SMI dan PT PII dengan kerjasama pendanaan multilateral bank.
Kegiatan eksplorasi penugasan ini berada pada area Waesano (Manggarai Barat, NTT), Jailolo (Maluku Utara), Nage (NTT), dan Bituang (Tanah Toraja, Sulawesi Selatan). Adapun, hasil eksplorasi drilling nantinya akan ditenderkan oleh pemerintah kepada para pengembang (IPP) maupun BUMN termasuk PT Pertamina Geothermal Energy (PGE).
Riki mengungkapkan, hal tersebut sebagai langkah percepatan dan penurunan resiko ekplorasi panas bumi agar dapat memberikan harga energi listrik yg terjangkau dan berkeadilan.
Adapun, terkait dengan wacana penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) PGE pada tahun ini, Riki mengatakan bahwa hal tersebut menjadi kewenangan Pertamina selaku induk usaha PGE serta Kementerian BUMN.
“IPO bisa jalan, karena perusahaan harus efisien, transparan dan akuntabel. Fungsi penugasan BUMN untuk menurunkan risiko panas bumi juga tetap berjalan,” tandasnya.
Sementara itu, BUMN tengah berencana membentuk holding untuk panas bumi (geothermal). Geo Dipa menyambut baik rencana tersebut karena dapat mengakselerasi penugasan yang diberikan pemerintah dalam pengembangan energi panas bumi. Selain itu, menurut Riki, rencana pembentukan holding BUMN panas bumi dan IPO PGE juga bisa berjalan beriringan.
Riki menuturkan peran BUMN sangat diperlukan dalam pencapaian target energi terbarukan. Dengan adanya holding, peran BUMN dalam mengurangi risiko pengembangan panas bumi bisa meningkat guna memperkuat sinergi dalam upaya mencapai target kapasitas terpasang energi panas bumi.
Dengan risiko yang berkurang, biaya pengembangan panas bumi dapat menjadi lebih murah, sehingga isu terkait harga listrik energi terbarukan yang lebih mahal perlahan bisa teratasi.
“Holding itu bagus. BUMN itu juga bersifat unik, dengan fungsi penugasan untuk menurunkan risiko, baik itu risiko bisnis maupun risiko operasional,” kata Riki dikutip dari Kontan.co.id, Sabtu (20/2).
Riki menegaskan bahwa keputusan terkait holding menjadi kewenangan dari pemerintah. Sehingga apapun keputusannya diharapkan dapat mendorong pengembangan energi terbarukan di Indonesia. (EA)
Comments are closed.