Jakarta, Itech – Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) terus berupaya menghadirkan inovasi Alkes untuk penanganan COVID-19. Kepala BPPT Hammam Riza dalam keterangan tertulis mengungkapkan bahwa pihaknya telah sukses menghasilkan inovasi Alkes untuk melakukan deteksi antibodi kuantitatif dan Rapid Diagnostic Test (RDT) antigen di tahun 2021 ini.
Inovasi deteksi antibodi kuantitatif kata Hammam, memiliki fungsi untuk mengukur kadar antibodi yang terbentuk setelah menjalani vaksinasi COVID-19. “Ditengah masa vaksinasi yang dilakukan di berbagai wilayah, kemunculan Alkes untuk melakukan deteksi antibodi kuantitatif dan Rapid Diagnostic Test (RDT) antigen, semoga dapat menjadi bukti bahwa BPPT mengikuti arahan Presiden RI Joko Widodo yang meminta untuk berburu inovasi,” jelas Hammam.
Vaksinasi COVID-19 imbuhnya, menjadi salah satu kebutuhan masyarakat, seta upaya pemerintah dalam pengendalian pandemi. Usai melakukan vaksinasi corona, kita belum tahu apakah antibodi sudah tercipta didalam tubuh. Dengan alat ini maka hal itu dapat dideteksi.
“Jadi sebelumnya BPPT sudah meluncurkan rapid test kit untuk mendeteksi cepat paparan virus Covid-19 atau RDT antibodi RI-GHA. Kali ini kita akan meluncurkan alat untuk tes cepat guna mengetahui apakah vaksinasi yang dilakukan pada seseorang telah menghasilkan antibodi,” jelas Hammam.
Selain alkes tadi, Hammam juga menuturkan piihaknya terus melanjutkan kegiatan inovasi untuk penanganan COVID-19, yang berfokus pada kegiatan pelacakan (tracing), pengujian (testing) dan pengobatan (treatment).
Lebih lanjut dengan adanya adanya test kit deteksi antibodi kuantitatif ini, Hammam berharap program vaksinasi bisa berjalan lancar. Test kit juga diharapkan melihat kemampuan herd immunity sejak dini kepada masyarakat, usai pemberian vaksin.
“Kami akan segera luncurkan test kit antibodi ini, dan mendorong kesuksesan program vaksinasi. Dengan program vaksinasi yang massif dan terukur, maka diharapkan akan segera terbentuk herd immunity, dan herd imunity pun harus kita monitor dari waktu ke waktu,” pungkasnya.
Perlu diketahui, produk riset dan inovasi tersebut antara lain mencakup kit deteksi antibodi kuantitatif, RDT antigen COVID-19, prototipe Direct Digital Radiography untuk deteksi COVID-19, Laboratorium BSL-2 stasioner, ventilator ICU, herbal imunostimulan, aplikasi kecerdasan artifisial untuk deteksi COVID-19, pengurutan genom virus menyeluruh, database dan aplikasi kecerdasan artifisial untuk identifikasi dan pemanfaatan mikroba Indonesia, dan database bioprospeksi tanaman untuk pengembangan obat berbasis kecerdasan artifisial. (Red)
Comments are closed.