Jakarta, Itech- Undang-Undang No. 11 Tahun 2019 tentang Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Sisnas IPTEK), telah memberikan landasan yang kuat bagi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek), sebagai landasan ilmiah dalam perencanaan pembangunan nasional.
Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Hammam Riza menyampaikan, BPPT sebagai salah satu Lembaga penyelenggara Iptek, dibawah koordinasi Kemenristek/BRIN mempunyai fungsi strategis dalam meningkatkan penguasaan Teknologi dan menghasilkan Inovasi dengan dukungan Menristek/Ka.BRIN, yang menjalankan orkestrasi pengembangan, pengkajian, dan penerapan (litbangjirap) untuk menghasilkan invensi dan inovasi.
“Untuk itu, BPPT ingin menguatkan ekosistem inovasi untuk 8 bidang fokus teknologi, di antaranya: di bidang Teknologi Kesehatan dan Pangan, BPPT fokus pada kemandirian bahan baku obat, alat kesehatan untuk penanganan COVID-19, teknologi tepat guna, pangan pencegah stunting dan smart farming,” kata Kepala BPPT dalam laporannya pada pembukaan Rapat Kerja Nasional BPPT 2021 Penguatan Ekosistem Inovasi Teknologi di Istana Negara, Jakarta, Senin (8/3).
Kemudian, di bidang teknologi kebencanaan, BPPT sedang membangun infrastruktur sistem peringatan dini tsunami bersama BMKG dan BNPB. Selain itu, teknologi modifikasi cuaca harus dikuatkan untuk pencegahan kebakaran hutan dan lahan yang mampu mengurangi titik api, serta upaya redistribusi curah hujan untuk pencegahan bencana banjir.
BPPT berperan dalam implementasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), serta melaksanakan Big Data untuk mendukung Satu Data Indonesia dan sistem informasi penyakit menular. “Sejalan pula dengan Revolusi Industri 4.0, kami menginisiasi Stranas Artificial Intelligence untuk menjadi masukan bagi rancangan Perpres tentang Kolaborasi Inovasi Kecerdasan Artifisial. Kami juga mengembangkan sistem elektronika keselamatan penerbangan dan pelayaran,” ucapnya.
Selanjutnya, BPPT juga telah membangun pabrik pemurnian garam rakyat berkapasitas 40 ribu ton/tahun, membangun dan mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah skala 100 ton/hari, serta membuat percontohan pengolahan emas bebas merkuri di Pertambangan Emas Skala Kecil.
Untuk bidang energi baru terbarukan, BPPT telah menghasilkan Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi (PLTP) skala kecil; Pembangkit Listrik Tenaga Biogas dan Biomassa, serta pendampingan implementasi B-30 yang mampu menghemat impor solar, dan mengejar inovasi Green Fuel.
Pada bidang Teknologi Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB), BPPT telah menghasilkan Fast Charging Station dan motor penggerak listriknya. Untuk bidang teknologi kemaritiman, BPPT telah menghasilkan desain kapal pengawas perikanan yang dimanfaatkan oleh Kementrian KKP, dan saat ini, melalui ekosistem inovasi, BPPT bersama konsorsium Drone Kombatan Elang Hitam sedang bekerja keras untuk siap terbang perdana pada tahun 2021.
Kepala BPPT menambahkan, Rapat Kerja Nasional BPPT tahun 2021 bertujuan untuk: 1) Merencanakan dan menjalankan program inovasi BPPT 2020-2024 yang strategis, fokus dan terukur. 2) Menetapkan Penguatan Peran Pengkajian dan Penerapan Teknologi melalui Pengembangan SDM yang berkarakter, terampil dan siap bekerja keras dengan semangat BPPT solid, smart, speed, serta 3) Memperkuat pelaksanaan Reformasi Birokrasi melalui budaya kerja Transformasi Digital.
Pada kesempatan tersebut, Kepala BPPT menyampaikan beberapa permohonan kepada Presiden: 1) BPPT yang telah mendapatkan penguatan peran melalui UU Sisnas Iptek, senantiasa memohon dukungan Presiden agar BPPT terus berperan dalam memperkuat ekosistem inovasi untuk percepatan pemulihan ekonomi dan meningkatkan dayasaing inovasi indonesia
Kemudian yang kedua, Kepala BPPT mohon dukungan agar penugasan nasional yang diberikan kepada BPPT, antara lain Drone Kombatan, Garam Industri Terintegrasi, Smart Government dengan AI, Pengelolaan sampah dan penghapusan merkuri, dapat dilaksanakan dengan baik dan tuntas. Kepala BPPT juga menyampaikan terima kasih atas dorongan kuat Presiden untuk peningkatan penggunaan produk dalam negeri (P3DN), sehingga karya inovasi anak bangsa bisa mendapatkan kepercayaan dan kegunaan yang lebih luas. (red)
[…] Baca Juga: BPPT Kuatkan Ekosistem Inovasi untuk 8 bidang Fokus Teknologi […]