BUMN Perkebunan Bentuk ‘Palm Co’ Untuk IPO Tahun Ini

694

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Jakarta Itech –  Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Mohammad Abdul Ghani mengungkap rencana Initial Public Offering (IPO) pada tahun 2022 ini.

Melantai di pasar modal memang menjadi salah satu rencana strategis Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) di 2022. Terkait rencana IPO PTPN III tersebut, Perseroan akan membentuk subholding yang disebut dengan Palm Co.

Melalui subholding Palm Co inilah IPO akan dilaksanakan oleh PTPN III. Bisnis yang akan melakukan IPO adalah seluruh bisnis kelapa sawit dan karet.

Ini dilakukan untuk mendapatkan value creation tertinggi yang berasal dari konversi karet ke kelapa sawit. Dengan begitu, pihaknya memanfaatkan adanya potensi untuk meningkatkan produktivitas pada entitas yang memiliki kinerja lebih rendah.

Di samping itu juga akan diperoleh struktur kapital yang berkelanjutan serta mempertahankan fokus bisnis mengingat kelapa sawit dan karet memiliki sinergi operasional yang kuat.

Sejalan dengan itu, manajemen PTPN Group juga menjalankan serangkaian kebijakan dan langkah strategis, antara lain menerapkan Operational Excellence dan Restrukturisasi Organisasi.

“Operational Excellence akan terus diakselerasi bersamaan dengan percepatan program Transformasi EBITDA yang sasarannya adalah mensejajarkan parameter ratio COGS to Sales dan SG&A to Sales sejajar Best Practices di Industri Perkebunan,” ujar Mohammad Abdul Ghani dalam keterangan resmi, dikutip pada Minggu (13/3/2022).

“Restrukturisasi Organisasi, Penguatan Kultur dan Kapabilitas SDM akan terus dipacu untuk memastikan sustainability perusahaan akan lebih terjaga di kemudian hari dengan terwujudnya kultur planter yang kuat dan SDM yang berdaya saing,” sambungnya.

Adsense

Sementara itu, ia juga menegaskan bahwa PTPN Group siap berkontribusi mewujudkan swasembada gula konsumsi pada tahun 2025.

Ini direalisasikan melalui sistem operational excellence, yang terdiri atas penerapan kultur teknis terbaik sesuai Standard Operational Procedure, pemanfaatan varietas unggul baru, mekanisasi panen, manajemen pengairan irigasi, drainase dan ketepatan masa tanam serta digitalisasi proses melalui e-farming.

“Perusahaan juga melaksanakan ekstensifikasi melalui konversi lahan, sinergi dengan Perhutani, dan kemitraan dengan Petani Rakyat,” tambah Abdul Ghani.

Kinerja PTPN Group dan titah Erick Thohir Menilik kinerja PTPN Group di tahun 2021 lalu, secara konsolidasi Perseroan mendapatkan laba sebesar Rp 4 triliun dan EBITDA sebesar Rp 13,77 triliun.

Menteri BUMN Erick Thohir berharap agar PTPN Group sebagai perusahaan perkebunan pertama milik bangsa Indonesia, tetap mempertahankan kinerja positifnya dan melanjutkan program transformasi yang dijalankan.

“Hal ini penting dilakukan dalam upaya PTPN mendukung ketahanan nasional, baik di sektor pangan melalui swasembada pangan, serta di sektor energi khususnya mendukung energi baru terbarukan,” tandasnya.

“Selain itu, PTPN agar melakukan inisiatif inovasi dalam perkebunan kelapa sawitnya, untuk mewujudkan industri sawit yang ramah lingkungan dan berkelanjutan,” ujar Erick Thohir.

baca juga :PT Pos Indonesia Siap Kembangkan Digital Ekosistim Logistik

Advertisements

Comments are closed.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More