Berkat Transformasi Digital, Pertamina Tekan Subsidi Hingga Rp 53,5 Triliun

2,854

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Jakarta, Itech – PT Pertamina (Persero) mengungkapkan bahwa transformasi digital perusahaan telah berperan dalam menghemat anggaran subsidi pemerintah untuk BBM dan LPG.Direktur Penunjang Bisnis Pertamina, Erry Widiastono, mengungkapkan bahwa perusahaan berhasil mengirit hingga Rp 53,5 triliun pada subsidi pada tahun 2022. Hal ini tercapai melalui langkah-langkah pencegahan penyalahgunaan produk BBM dan LPG bersubsidi melalui digitalisasi SPBU dan penggunaan aplikasi MyPertamina.

“Pada tahun 2022, hal ini terbukti saat distribusi produk melebihi kuota subsidi sebanyak 1 juta kiloliter, menghasilkan penghematan yang signifikan sebesar Rp 53,5 triliun dari alokasi anggaran subsidi,” ujar Erry dalam acara Pertamina Digital Expo 2023 di Jakarta, Rabu (1/11/23).

Selain penghematan subsidi, Erry juga menyatakan bahwa upaya transformasi digital telah memberikan manfaat dalam bentuk optimalisasi biaya, mencapai US$ 477,8 juta, setara dengan Rp 7,62 triliun (dengan asumsi kurs Rp 15.951 per US$) pada tahun 2022.

Manfaat ini dirasakan baik oleh perusahaan sebesar US$ 441 juta maupun oleh pemerintah Indonesia sebesar US$ 36,8 juta.

“Pada tahun 2022, transformasi digital Pertamina telah menciptakan nilai sebesar US$ 441 juta bagi perusahaan, ditambah US$ 36,8 juta bagi Pemerintah Republik Indonesia,” jelasnya.

Adsense

Erry juga menjelaskan bahwa transformasi digital dilakukan dengan memanfaatkan teknologi mutakhir seperti Internet of Things (IoT), kecerdasan buatan (AI), dan analisis big data.

“Pertamina telah menjadikan digitalisasi sebagai pilar utama untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan inovasi dalam semua aspek bisnis kami,” tambahnya.

Karena itu, Erry menganggap transformasi digital sebagai langkah penting yang harus diambil oleh perusahaan untuk mengubah cara industri minyak dan gas, khususnya Pertamina, menjalankan operasional sehari-hari.

Dia menyebutkan bahwa transformasi digital bisa dimulai dari inspeksi berbasis sistem, pengurangan emisi karbon, hingga otomatisasi di fasilitas hulu hingga hilir.

“Selain itu, melalui transformasi digital, Pertamina juga berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan masyarakat luas. Misalnya, dengan digitalisasi SPBU, Pertamina dapat memantau ketersediaan bahan bakar di setiap wilayah, memastikan pasokan dalam berbagai situasi, termasuk saat liburan dan tahun baru, dengan menetapkan persediaan minimum BBM yang juga membantu dalam pengelolaan keuangan,” ungkapnya.

Advertisements

Comments are closed.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More