Bengaluru Luncurkan Layanan Tiket Kereta Api QR di WhatsApp

By dessy On Nov 1, 2022

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Jakarta, Itech- Pengguna WhatsApp di kota Bengaluru sekarang dapat menggunakan aplikasi pesan instan untuk membeli tiket kereta api dan mengisi ulang tiket perjalanan mereka, platform milik Meta mengatakannya pada Senin dalam apa yang digambarkan sebagai “layanan tiket QR pertama” untuk aplikasinya seperti yang dikutip dari techcrunch.com pada Selasa (01/11).

WhatsApp dan Bangalore Metro Rail Corporation (BMRC) mengatakan mereka telah bermitra untuk meluncurkan layanan tiket QR berbasis chatbot WhatsApp untuk sistem angkutan cepat kota bernama Namma Metro.

Tersedia dalam bahasa Inggris dan Kannada, chatbot memungkinkan penumpang untuk membeli tiket transit sekali jalan, mengisi ulang tiket perjalanan metro, memeriksa tabel tarif yang diperbarui, dan melihat jadwal transit. Komuter perlu mengirim “Hai” ke nomor telepon +918105556677 untuk memulai interaksi mereka dengan chatbot.

“Ini adalah contoh bagus lainnya tentang bagaimana organisasi lintas sektor, dari layanan transportasi terbesar hingga bisnis ritel terkecil, dapat mengubah pengalaman pelanggan mereka menggunakan Platform WhatsApp,” kata Abhijit Bose, kepala WhatsApp India, dalam sebuah pernyataan yang disiapkan.

Pengguna WhatsApp dapat melakukan pembayaran untuk tiket mereka dan mengisi ulang menggunakan UPI setelah memilih detail perjalanan mereka di aplikasi. Tiket QR, setelah dibuat, dapat dipindai di terminal untuk masuk dan keluar tanpa kontak.

“Merupakan momen yang membanggakan bagi kami karena BMRCL menjadi layanan transit pertama secara global yang meluncurkan layanan QR ticketing di WhatsApp,” kata A.S. Shankar, direktur eksekutif (O&M), BMRC, dalam sebuah pernyataan

WhatsApp menganggap India sebagai pasar terbesarnya secara global, dengan lebih dari 400 juta pengguna. Awal tahun ini, layanan perpesanan milik Meta juga mendapat persetujuan untuk memperluas layanan pembayaran bertenaga UPI ke 100 juta pengguna di negara tersebut setelah serangkaian penundaan dan kemunduran. (DAF)

Adsense