Jakarta, Itech- Perkembangan pesat digitalisasi dimanfaatkan berbagai sektor usaha. Salah satu sektor yang dapat memanfaatkan digitalisasi ini adalah logistik. Pasalnya digitalisasi dinilai bisa memberikan penghematan biaya sehingga lebih kompetitif.
Pasar kargo dan logistik Indonesia berada di angka Rp1.162 triliun pada 2020. Angka ini diprediksi akan naik menjadi Rp1.973 triliun pada 2026. Logistik merupakan salah satu pilar paling penting untuk perindustrian Indonesia. Hal ini tampak sangat nyata khususnya di tengah pandemi covid-19.
“Lewat transformasi digital logistik, kita bisa memperoleh sejumlah manfaat yang mencakup penghematan biaya, yang saat ini nilainya setara 24 persen PDB negara. Dengan menurunnya biaya logistik, kemampuan kompetitif Indonesia pun juga akan ikut meningkat,” kata Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo, dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 16 Maret 2022.
Karenanya, ia berharap ajang Nex-BE Fest Logistics 2022 yang digelar oleh MDI Ventures dan Telkomsel Mitra Inovasi (TMI) bisa mendukung pertumbuhan sektor logistik Indonesia sebagai kunci untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi. Acara ini juga didesain untuk menghasilkan kolaborasi antara BUMN dan startup digital binaan MDI Ventures dan TMl.
MDI Ventures menilai synergy value BUMN dan startup sebagai uang yang dihasilkan lewat kanal pendapatan baru atau penghematan uang berkat efisiensi operasional baru. Acara dengan tema logistik ini menghadirkan delapan startup kargo dan logistik lokal paling menjanjikan dan menjembatani mereka dengan sejumlah BUMN terbesar.
Pada 2021, acara Nex-BE Fest dilaksanakan dan fokus berkolaborasi dengan perusahaan BUMN di bidang agriculture, healthcare, dan fintech. Sesi utama merupakan business matching, startup yang dibimbing MDI dan TMI mempresentasikan keahlian mereka secara bergiliran pada perwakilan BUMN untuk mengeksplorasi dalam mengembangkan sektor logistik nasional.
“Kami ingin memberikan peluang terkait penggunaan teknologi digital antara BUMN di bidang logistik dengan para startup yang dibimbing MDI. Kami harap aktivitas ini menjadi solusi win-win untuk seluruh pihak, guna memaksimalkan potensi sinergi, menjadi lebih kompetitif, dan memberikan manfaat untuk masyarakat luas,” ujar CEO Telkom Group Ririek Adriansyah.
Sebanyak 13 BUMN ikut berpartisipasi dan berdiskusi dengan delapan startup yaitu Anchanto, Roambee, Sinbad, Paket.id, SiCepat, Waresix, Paxel, dan Luwjistik. Ajang ini menginisiasi 32 proyek antara startup dengan BUMN yang dijembatani oleh MDI Ventures selaku perusahaan modal ventura korporasi yang didirikan Telkom Group sejak 2016.
Pada 2016, Telkom Group mendirikan MDI Ventures untuk merambah ke sektor ekonomi digital. Saat menanamkan modal, perusahaan modal ventura ini menargetkan startup tidak hanya dengan potensi besar di masa depan, namun juga memiliki synergy value dengan Telkom Group.
Sejak saat itu, CEO of MDI Ventures Donald Wihardja menambahkan, MDI telah dipercaya mengelola multi-dana dan telah mendukung lebih dari 50 perusahaan teknologi di 12 negara. Pada 2021, perusahaan modal ventura ini berhasil mencatatkan synergy value sebesar Rp2,15 triliun untuk Telkom Group dan BUMN lainnya sehingga total keseluruhan mencapai Rp5,4 triliun.
“Rangkaian Nex-BE Fest bertujuan menaungi synergy value yang tercipta antara startup, Telkom, dan BUMN lainnya. Hingga saat ini, kami telah berhasil menciptakan synergy value sebesar Rp5,4 triliun antar startup, Telkom Group, dan BUMN, dan nilai ini akan terus bertambah tiap tahunnya. Dari keseluruhan angka itu, Rp2,15 triliun tercipta di 2021,” pungkasnya.
Baca juga :Organisasi Pensiunan Indonesia Dideklarasikan
Comments are closed.