Jakarta, Itech- Menyusul kesuksesan tahun sebelumnya, Week of Indonesia-Netherlands Education and Research (WINNER) kembali digelar dengan tema “Innovation for Sustainable Development Goals: Education and Research Collaboration Towards the Future”. Acara ini digelar pada 26-28 Oktober 2021 secara hybrid di Erasmus Huis dan live melalui platform Hopin (26/10).
WINNER pertama kali diselenggarakan pada 2020 atas inisiatif Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) bekerja sama dengan Kedutaan Besar Kerajaan Belanda Jakarta, Nuffic Neso Indonesia, Akademi Ilmuwan Muda Indonesia (ALMI), The Royal Netherlands Academy of Arts and Sciences (KNAW), dan The Dutch Research Council (NWO). Mulai tahun ini penyelenggaraan WINNER berada di bawah koordinasi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dengan mitra Belanda yang sama.
WINNER merupakan platform bagi peneliti, akademisi, pembuat kebijakan, pengusaha, LSM hingga swasta untuk mempromosikan penelitian, menciptakan kolaborasi dalam bidang riset dan pendidikan, membangun kemitraan swasta, living labs serta mengidentifikasi peluang prioritas kerja sama antar dua negara.
WINNER 2021 dibuka secara resmi oleh Duta Besar Kerajaan Belanda yang diwakili oleh Mrs. Ardi Stoios-Braken, Charge D’Affaires Ad Interim Kedutaan Besar Kerajaan Belanda dan sambutan oleh Kepala BRIN Laksana Tri Handoko; Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem Makarim; dan Menteri Pendidikan, Kebudayaan dan Sains Belanda, Mrs. Ingrid van Engelshoven.
“WINNER 2021 dapat menjadi platform untuk mengakselerasi luaran kolaborasi antara Indonesia dan Belanda sehingga dapat tercipta kerja sama yang lebih konkret khususnya dalam edukasi dan riset”, ungkap Handoko.
Selain dalam bidang riset, dalam kesempatan ini Nadiem Makariem turut optimis terciptanya peluang kolaborasi dengan Belanda dalam bidang Pendidikan salah satunya melalui program yang dimiliki Kemendikbudristek “Program Merdeka Belajar dapat mengubah masa depan Pendidikan Indonesia dan akan semakin kuat selangkah lebih maju untuk mencapai SDGs dengan adanya kolaborasi bersama”, ucapnya.
Menyambut baik peluang kolaborasi antara Indonesia dengan Belanda, Mrs. Ingrid van Engelshoven menekankan kerja sama science and education sangat diperlukan saat pandemi dan melalui WINNER Indonesia-Belanda dapat mencari solusi bersama untuk menghadapi tantangan global seperti isu-isu perubahan iklim, biodiversitas dan public health.
Dalam rangkaiannya, BRIN aktif berpartisipasi dalam beberapa sesi. Salah satunya “How to Innovate Research Collaboration for the SDGs? Presenting BRIN” pada 26 Oktober 2021 dengan narasumber utama Mego Pinandito, Plt. Deputi Bidang Pemanfaatan Riset dan Inovasi dan Dudi Hidayat, Plt. Deputi Bidang Pemanfaatan Riset dan Inovasi yang berbicara mengenai BRIN sebagai organisasi riset utama sekaligus terbesar di Indonesia serta perannya dalam pemanfaatan inovasi. Turut hadir Edy Giri Rachman Putra, Plt. Deputi Bidang Sumber Daya Manusia Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sebagai panelis bersama dengan counterpart Belanda yaitu Anita Hardon NWO dan Anka Mulder, Saxion University.
Pada hari ke-2 tanggal 27 Oktober 2021 pada stream 6 terdapat 3 sesi BRIN “Opportunities to Collaborate with BRIN” dan pada sesi 1 mengangkat tema “Marine and Fisheries Research (Vessel Research)” yang tidak hanya membahas riset dan inovasi kelautan dan perikanan, namun peran lebih lanjut dalam implementasi blue economy. Narasumber utama dalam sesi ini diantaranya Dr. Nugroho Hananto, Plt. Pengelolaan Armada Kapal Riset BRIN dan Prof. Willem Renema, Naturalis Biodivercity Center.
Selanjutnya pada sesi 2 pukul dengan tema “Socio-Culture and Humaniora (Including Archeology)” membahas lebih lanjut mengenai penelitian marginal komunitas di Indonesia, masyarakat digital serta industri halal dan Syariah ekonomi. Sesi ini akan menghadirkan Plt. Kepala Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Sosial dan Humaniora BRIN dan Prof. Bart Barendregt.
Sesi terakhir dengan topik “Digital Technology (Including Applications, AI, Digital Archive)” dengan narasumber utama Hendro Subagyo, Plt. Kepala Pusat Data dan Informasi BRIN, Mohammad Teduh Uliniansyah BRIN dan Laurents Sesink, Head of the Centre for Digital Scholarship (CDS), Perpustakaan Leiden University.
Sesi ini akan fokus membahas peran BRIN dalam melestarikan hasil transformasi fisik ke digital dan memanfaatkan potensi penggunaan AI untuk memperkaya metadata, deskripsi teks, dan proses digitalisasi lainnya. Selain itu, akan dibahas bagaimana penelitian, inovasi, dan publikasi terkini di bidang pemrosesan bahasa alami Bahasa Indonesia dapat meningkatkan ekonomi dan jati diri bangsa.
Comments are closed.