Produksi Riset Indonesia Harus Capai Standar International

55

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Jakarta, Itech- Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko menyampaikan pentingnya produk riset dan inovasi Indonesia mencapai standar global. Standar tersebut bermanfaat untuk menjawab kebutuhan masyarakat dan meningkatkan daya saing bangsa Indonesia di mata dunia. “Keberhasilan ilmu pengetahuan dan teknologi Indonesia bukan hanya dibuktikan dengan produk-produk hasil riset yang sesuai dengan kebutuhan rakyat Indonesia, tapi juga mencapai standar global,” jelas Kepala BRIN pada Puncak Perayaan Hari Ulang Tahun Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) ke-43 pada Senin (23/8).

Handoko menjelaskan, BRIN akan mendukung dan memfasilitasi para periset untuk menghasilkan produk riset dan inovasi yang mencapai standar global yang dicita-citakan. Dunia riset yang maju, lanjutnya, merupakan bagian dari reputasi bangsa di mata dunia. “BRIN fokus mendukung ekonomi berkelanjutan yang berbasis digital, hijau dan biru, karena Indonesia memiliki daya saing lokal cukup banyak dan memiliki potensi sumber daya yang melimpah,” jelas Handoko.

Hadir secara virtual, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan menyampaikan kedewasaan dan perkembangan BPPT sebagai institusi telah berperan begitu penting bagi kemajuan bangsa. Luhut terus mendorong pentingnya inovasi teknologi untuk terus didukung demi kemajuan bangsa.

Adsense

Lebih lanjut Luhut menekankan bagaimana teknologi dan inovasi kini mampu mendukung peningkatan penggunaan produksi dalam negeri khususnya dalam masa pandemi Covid-19 yang saat ini masih melanda Indonesia. “BPPT harus memainkan peran penting bagi republik ini. Penting saya tekankan bagaimana teknologi dan inovasi kini mampu mendukung peningkatan penggunaan produksi dalam negeri khususnya dalam masa Pandemi Covid-19 yang masih melanda bangsa ini,” kata Luhut.

Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza mengatakan BPPT akan terus berkomitmen menghasilkan inovasi teknologi untuk Indonesia sesuai amanat Undang-undang Nomor 11 Tahun 2019 mengenai Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (UU Sisnas Iptek). UU Sisnas Iptek merupakan sebuah dukungan kepada seluruh kelembagaan Iptek di Indonesia, karena untuk pertama kalinya dalam sejarah bangsa ini berdiri, Iptek ditempatkan sebagai landasan ilmiah pembangunan.

Hammam juga menjelaskan fokus utama BPPT pada tahun 2021. BPPT akan memfokuskan untuk peningkatan kemandirian dan daya saing bangsa pada delapan fokus bidang teknologi, yakni: kebencanaan; kemaritiman; kesehatan & pangan; pertahanan & keamanan; rekayasa keteknikan; transportasi; energi; serta teknologi informasi & elektronika. “BPPT melaksanakan ketujuh perannya, yaitu tiga peran pengkajian teknologi yang meliputi perekayasaan, kliring teknologi, dan audit teknologi. Selain itu, empat peran penerapan teknologi yaitu intermediasi teknologi, difusi/diseminasi teknologi, alih teknologi, dan komersialisasi/hilirisasi teknologi,” kata Hammam. (red)

Advertisements

Comments are closed.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More