Gojek Dukung Digitalisasi Pasar Rakyat

58

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Jakarta, ItechBank Indonesia Provinsi Bali, Bank Pembangunan Daerah Bali bersama dengan Pemerintah Kabupaten Buleleng meresmikan kerja sama untuk digitalisasi pasar modern Banyuasri, di Kabupaten Buleleng.

Dengan terbentuknya kerja sama ini, penjual Pasar Banyuasri akan dilengkapi dengan penerimaan pembayaran QRIS (Quick Response Code Indonesia Standard) dari Bank Pembangunan Daerah Bali serta dapat diakses dengan mudah menggunakan layanan GoShop, untuk pembelian berbagai kebutuhan dari lokasi mana pun dari Gojek.

Hadir dalam acara peresmian pasar modern Banyuasri yang dirancang sebagai pasar wisata di hari ulang tahun ke 417 kota Singaraja ini I Wayan Koster – Gubernur Bali, Putu Agus Suradnyana – Bupati Buleleng, Trisno Nugroho – Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Nyoman Sudharma – Dirut Bank BPD Bali, Charly Raya – Head of Public Policy & Government Relations Gojek Bali Nusra, unsur Muspida  dan para pejabat serta para tamu undangan lainnya.

I Wayan Koster – Gubernur Bali mengatakan, “Kami mengapresiasi upaya Bupati Buleleng dalam membangun pasar Banyuasri ini. Dibangun sebagai pusat kegiatan perekonomian masyarakat di Buleleng dengan konsep yang sangat bagus, terbesar dan memiliki arsitektur yang bagus.

Oleh karena itu, seluruh komponen masyarakat harus mendukung keberadaan pasar ini. Pedagang harus disiplin dan berbelanja dengan cara yang modern layaknya di supermarket. Dengan begitu, pasar dapat menjadi destinasi wisata dengan transaksi digital yang difasilitasi oleh Bank Indonesia. Unsur-unsur modernisasi inilah yang dapat diterapkan di setiap lini sehingga menjadi pola hidup”.  

Adsense

Sementara itu Trisno Nugroho – Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali menyampaikan, ”Kami menyambut baik peresmian pasar tradisional digital berbasis QRIS di pasar yang paling indah & menjadi the biggest market di Bali ini. Sebagaimana diketahui, pandemi ini sangat berdampak bagi Bali dimana kontraksinya mencapai minus 9,3% atau yang paling berat diantara 34 provinsi di Indonesia.

Namun beberapa langkah telah dilakukan sebagai upaya pemulihan seperti mempercepat dan memperluas vaksin di bidang kesehatan serta di bidang ekonomi kami telah membuat Bali Investment Forum di tanggal 26/3 lalu yang dihadiri oleh banyak pemangku kepentingan”.  

“Sebagai wilayah yang berfokus di bidang pertanian & pariwisata, dimana pasar menjadi jantung ekonomi jual beli, transaksi secara contactless yang aman & nyaman dengan berbasis digital terus didorong. Dari hasil penelitian UI, digitalisasi di Bali itu cepat sekali dan naik sekitar 65%  atau no 4 tertinggi di Indonesia.

Oleh karena itu, dengan difasilitasi oleh BI & BPD Bali kami melakukan digitalisasi di pasar modern ini melalui e-retribusi, e-parking, pembayaran non tunai melalui QRIS serta pengiriman daring bekerjasama dengan Gojek. Sebagai informasi, pencapaian QRIS di Bali naik ke posisi 7, dari sebelumnya di peringkat 8 se-Indonesia dengan jumlah merchant mencapai 200rb-an”, pungkasnya.

Putu Agus Suradnyana –  Bupati Buleleng menegaskan, ”Digitalisasi pasar ini terwujud berkat kolaborasi dari berbagai pihak, antara pemerintah daerah, Bank Indonesia, BPD Bali dan juga Gojek. Komitmen bersama ini kami lakukan sebagai upaya untuk meningkatkan daya saing pedagang pasar di Kabupaten Buleleng agar dapat bertahan di tengah pandemi. (red)

Advertisements

Comments are closed.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More