Jakarta, Itech- PT Telkom Indonesia menjadi satu dari sekian banyak pelaku bisnis ICT yang diharuskan untuk beradaptasi di tengah disrupsi pandemi ini. Setelah mencanangkan diri untuk bertransformasi menjadi perusahaan telekomunikasi digital (digital telco) sejak tahun lalu, adanya pandemi COVID-19 memberikan ruang akselerasi digital sehingga mengharuskan perusahaan untuk mempercepat upaya transformasi tersebut.
Peluang ini tentunya ditangkap Telkom sebagai sebuah momentum, tidak hanya untuk bertahan memberikan kinerja yang cemerlang tapi juga untuk melahirkan inovasi melalui produk dan layanan digital untuk memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat yang turut mengalami pergeseran.
Pandemi secara tidak langsung mengubah gaya hidup dan kebutuhan, hingga mengakselerasi adopsi digital masyarakat. Di Indonesia sendiri contohnya, demi meminimalisasi penyebaran virus, Pemerintah menerapkan kebijakan PSBB sehingga kegiatan aktivitas belajar dan bekerja dilakukan dari rumah. Kondisi ini menyebabkan pergeseran kebutuhan masyarakat, di mana internet menjadi kebutuhan yang sangat penting saat ini. Telkom melalui infrastruktur, platform, dan layanan digitalnya menangkap peluang ini dan menjadi enabler untuk setiap aktivitas masyarakat di masa pandemi,” ujar Direktur Keuangan Telkom, Heri Supriadi di Jakarta (23/10)
Hal ini pula yang menjadikan Digital Business Telkomsel dan IndiHome menjadi mesin utama pertumbuhan pendapatan Perseroan pada semester pertama 2020, khususnya di masa pandemi COVID-19. IndiHome membukukan pendapatan sebesar Rp10,4 triliun atau tumbuh 19,1% dibanding periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, bisnis digital Telkomsel tumbuh 13,5% YoY menjadi Rp31,9 triliun dan menumbuhkan kontribusinya terhadap pendapatan sebesar 72,4% dari 62,2% tahun lalu.
Untuk itu, Telkom secara kontinyu terus melakukan pembangunan infrastruktur yang dianggarkan dari belanja modal perusahaan (capital expenditure), yang akan dimanfaatkan untuk penguatan seluruh lini bisnis, baik mobile related business, fixed broadband, dan bisnis lainnya. Meski terjadi persaingan yang tinggi dan juga turunnya bisnis legacy, Layanan Digital Telkom mampu tumbuh dan mengompensasi penurunan dari bisnis legacy, bahkan disebut menjadi penopang bisnis kinerja perusahaan.
Untuk peningkatan digital capabilities dan pengembangan bisnis, Telkom secara cermat mengidentifikasi dan tepat memilih strateginya, dengan konsep Build (mengembangkan dari kompetensi internal), Borrow (partnership), Buy (akuisisi) dengan konsiderasi value proposition perusahaan. Telkom juga turut serta dalam mengembangkan ekosistem digital melalui sarana inkubasi seperti Amoeba dan Indigo serta mendukung investasi startup melalui MDI Ventures.
“Di Indonesia, digitalisasi menjadi hal yang sangat besar manfaatnya dalam mendukung beragam aktivitas. Untuk itu, kami berupaya untuk hadir di setiap aspek kehidupan masyarakat dan mendukung kebutuhannya. Meski di tengah pandemi, dengan kerja keras dan semangat untuk terus berinovasi, kami berharap dapat terus menjaga momentum perusahaan untuk memberikan yang terbaik kepada masyarakat dan negara melalui kinerja produk dan layanan terbaik demi mendukung digitalisasi Indonesia” tutup Heri Supriadi. (red)
Comments are closed.