Jakarta, Itech – Sulitnya jaringan di beberapa wilayah di Indonesia menjadi kendala dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh (PJJ) secara daring. Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) memahami hal itu. Jauh sebelum PJJ ramai di tengah pandemi saat ini, pada dasarnya APJII telah melaksanakan program yang lebih komprehensif, yakni Desa Internet Mandiri.
Program Desa Internet Mandiri merupakan salah satu program APJII untuk mendukung pemerintah dalam pemerataan akses internet. Di sisi lain, program ini merupakan inisiatif kerja sama penyediaan layanan internet broadband bagi masyarakat desa, yang memberikan internet berkualitas bagi warga desa dengan harga terjangkau, sekaligus memberikan keuntungan komersial bagi institusi milik warga desa atau Bumdes.
“Program Desa Internet Mandiri yang APJII canangkan, sudah berjalan di beberapa desa di Indonesia. Program ini ditujukan untuk desa-desa di Indonesia yang belum terlayani akses internet,” ungkap Jamalul Izza, Ketua Umum APJII.
Program Desa Internet Mandiri ini, lanjut Jamal, juga bisa membantu siswa, mahasiswa, dan guru untuk bisa mendapatkan akses internet. Melanjutkan pembelajaran jarak jauh seperti aturan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
“Tentu saja, program ini kan bisa mencakup untuk PJJ juga bagi siswa, mahasiswa, dan guru yang daerahnya belum tersentuh akses internet. Jadi ini merupakan langkah konkret APJII berkontribusi untuk pemerataan akses internet di Indonesia,” jelasnya.
Di luar Desa Internet Mandiri itu, tambah Jamal, pihaknya berencana akan membuat program baru yakni, APJII Free Wifi. Program baru ini tentunya akan dibahas bersama 14 pengurus wilayah dan anggota APJII “Ini baru rencana kami. Nantinya, kami bahas bersama dengan teman-teman pengurus wilayah dan anggota APJII,” kata dia. (sumber laman apjii.or.id)
Comments are closed.