Jakarta, Itech- Turnitin mengumumkan diluncurkannya solusi integritas akademik yang komprehensif yang dinamai Turnitin Originality. Turnitin Originality menggabungkan fungsi pengecekan kesamaan teks Turnitin yang sudah dikenal dengan fitur-fitur baru yang membantu para instruktur mengatasi tren seperti kecurangan kontrak dan mengajarkan siswa akan nilai keterampilan berpikir orisinal.
Turnitin Originality menggunakan teknologi paling komprehensif untuk membantu mencegah karya yang tidak orisinal serta mendukung siswa dalam mempelajari cara menghubungkan ide dan konsep dengan benar kepada orang lain. Saat meninjau karya yang diajukan, Turnitin Originality memeriksa apakah karya tersebut mirip dengan teks lainnya yang diketahui, atau jika ada indikasi bahwa karya tersebut tidak dikarang oleh siswa. Data ini memfasilitasi percakapan antara instruktur dan siswa tentang bagaimana menemukan dan mengekspresikan suara asli mereka.
Kebutuhan akan solusi gabungan ini jelas: ketika sekolah dan universitas beralih ke pembelajaran online, mereka harus lebih bijaksana dan holistik tentang pendekatan mereka terhadap integritas akademik. Alat perbandingan teks tradisional — yang dipelopori Turnitin dua puluh tahun yang lalu — dapat mendeteksi salin / tempel (copy/paste) plagiarisme atau kolusi siswa, namun tidak melengkapi institusi dengan teknologi yang dibutuhkan dalam mengatasi bentuk kecurangan baru. Sekarang, setiap institusi dapat menetapkan standar baru untuk integritas akademik serta memberi siswa dan instrukturnya solusi terpadu untuk mendukung standar tersebut. Pendidik dapat menggunakan Turnitin Originality sebagai alat belajar mengajar, menunjukkan kepada siswa mereka bagaimana mengidentifikasi konten yang tidak asli sebelum menyerahkan makalah mereka.
“Mendukung integritas akademik adalah proses berlapis dalam menetapkan ekspektasi, menyediakan alat bagi siswa sehingga mereka dapat memeriksa serta memperbaiki sendiri, dan kemudian membantu fakultas dalam mengidentifikasi potensi kesalahan sehingga mereka dapat melakukan intervensi,” jelas Jack Brazel, Head of Business Partnerships, Southeast Asia for Turnitin. “Turnitin Originality memberi instruktur dan administrator kemampuan untuk mengidentifikasi berbagai potensi kesalahan dalam satu alat sehingga contoh plagiarisme atau penulisan tidak autentik adalah momen yang bisa diajarkan, bukan menghukum.”
“Pergeseran yang cepat ke pembelajaran online memberikan peluang berbeda untuk pelanggaran,” kata Phill Dawson, Associate Professor & Associate Director dari Pusat Penelitian dalam Penilaian dan Pembelajaran Digital (CRADLE) di Deakin University. “Sementara pendekatan holistik untuk integritas akademik dianjurkan, ada kemungkinan kesenjangan akan muncul. Kita harus terus memperbarui perangkat pendukung serta langkah-langkah deteksi. ” (red)
Comments are closed.