Empat Bulan Setelah Diluncurkan, Agnes AI Raih Dua Juta Pengguna

5

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Singapura, itechmagz.id — Agnes AI, agen kecerdasan buatan generasi berikutnya yang dikembangkan dan dilatih di Singapura, mengumumkan bahwa pihaknya telah melampaui 2 juta pengguna terdaftar secara global dengan sekitar 150.000 pengguna aktif harian sejak peluncuran resminya pada Juli 2025. Sekitar 50% pengguna berasal dari Asia Tenggara, dan aplikasi ini secara konsisten menempati peringkat 10 teratas kategori alat produktivitas di Google Play Store di Filipina, Vietnam, Indonesia, dan berbagai pasar lainnya.

Didirikan oleh Bruce Yang, Agnes AI merupakan asisten AI serba guna yang mengintegrasikan pencarian, riset mendalam dan luas, pembuatan slide real-time, alat desain, serta ruang kerja kolaboratif, sehingga pengguna dapat berpindah dari tahap riset ke pembuatan konten hingga presentasi tanpa perlu berganti aplikasi. Platform ini berjalan di atas teknologi milik sendiri yang sepenuhnya dikendalikan secara lokal, dirancang dan dikelola secara end-to-end oleh perusahaan, menandai langkah konkret menuju tujuan Singapura membangun infrastruktur AI berdaulat dan terkendali secara lokal.

Dengan menggabungkan tim inti asal Singapura yang memadukan kedalaman akademik dan keahlian rekayasa produk, Agnes AI dipimpin oleh pendiri Bruce Yang, bersama Evan Pu, Profesor Ilmu Komputer di Nanyang Technological University (NTU); Xiaofan Li, Asisten Profesor di School of Computing, National University of Singapore (NUS); serta Linus Lee, peneliti AI asal Singapura dan lulusan Stanford, yang berfokus pada penerjemahan metode baru menjadi peningkatan terukur dalam penalaran, pengambilan informasi, dan kemampuan generatif real-time.

Adsense

Alih-alih menggabungkan berbagai model open-source dari luar negeri, Agnes AI membangun arsitekturnya sendiri dari awal. Hasilnya adalah Agnes-R1, model dengan tujuh miliar parameter yang dirancang khusus untuk alur kerja pencarian, riset, dan presentasi. Dalam pengujian pada tugas-tugas komersial nyata, model ini menunjukkan penalaran yang lebih cepat, biaya komputasi per tugas yang lebih rendah, serta kualitas keluaran yang lebih tinggi. Pada tolok ukur tanya-jawab standar, model Agnes-R1 7B mengungguli sistem sekelasnya rata-rata sebesar 34,1 persen, dan melampaui beberapa model 14B generasi sebelumnya hingga 9 persen dalam penalaran multi-tahap yang kompleks, sambil mempertahankan pelatihan yang stabil dan hasil yang konsisten.

Pendiri Agnes AI, Bruce Yang menjelaskan, “Singapura sedang berinvestasi untuk membangun AI yang dapat kita pahami, kendalikan, dan percayai. Agnes AI sesuai dengan arsitektur itu dengan menggabungkan model milik sendiri, infrastruktur yang dioperasikan secara lokal, serta produk yang memberikan hasil terukur di ruang kelas maupun ruang rapat. Ketika Anda dapat mengelola, memeriksa, dan meningkatkan AI Anda sendiri, Anda bukan hanya menjadi pengguna teknologi — Anda memperkuat tulang punggung AI berdaulat negara.”

Ke depan, Agnes AI akan terus mempercepat penerjemahan riset menjadi produk, dengan menggabungkan tim rekayasa internal dan kolaborator akademik agar inovasi dapat bergerak cepat dari laboratorium ke penggunaan sehari-hari. Perusahaan juga sedang mempersiapkan pelatihan model generasi berikutnya yang lebih besar di Singapura, bekerja sama dengan National University of Singapore dan Nanyang Technological University, serta menjalin kemitraan dengan universitas, lembaga pemerintah, dan korporasi di seluruh Asia Tenggara. Agnes AI juga tengah mengeksplorasi integrasi dengan penyedia teknologi regional untuk menanamkan ruang kerja berbasis agen (agentic workspace) miliknya dalam ekosistem pendidikan dan dunia kerja.

Advertisements

Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More