Menristek/BRIN: Dorong Inovasi Jadi Solusi Kemandirian Bangsa

38

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Jakarta, Itech- Di tengah pandemi Covid-19, bangsa Indonesia memperingati Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-25 atau seperempat abad pada 10 Agustus 2020. Melalui peringatan Hakteknas, Kementerian Riset dan Teknologi/ Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) mendorong inovasi sebagai solusi berbagai persoalan bangsa.

Menristek/Kepala BRIN Bambang PS Brodjonegoro mengungkapkan peringatan tahun ini menjadi momentum penguatan kolaborasi tiga pihak (triple helix) dalam mewujudkan kemandirian nasional dan menjadikan inovasi sebagai solusi berbagai persoalan bangsa.

“Hakteknas tahun 2020 fokus menampilkan kontribusi keunggulan riset dan inovasi kita untuk kemandirian bangsa Indonesia. Menjadi tekad kita semua untuk mewujudkan Indonesia yang mandiri, maju, dan sejahtera. Mari sukseskan transformasi Indonesia dari negara berbasis sumber daya alam menjadi negara berbasis inovasi,” kata Menristek dalam peringatan Hakteknas ke-25 pada Senin (10/8).

Peringatan Hakteknas tahun ini ditandai sejumlah peluncuran program kolaboratif antara lain 100 Desa Berinovasi untuk menjaga keseimbangan ekonomi dan ekologi desa. Kegiatan Desa Berinovasi merupakan merupakan kolaborasi antara Kemenristek/BRIN dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT).

“Tahun ini ada 100 desa terpilih. Teknologi yang dihasilkan perguruan tinggi dan LPNK akan digunakan untuk memecahkan permasalahan desa,” terang Menristek.

Selanjutnya adalah peluncuran Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial (Artificial Intelligence/AI) yang merupakan arah kebijakan nasional tahun 2020-2045 yang memuat area fokus dan bidang prioritas teknologi kecerdasan artifisial bagi kementerian lembaga daerah dan pemangku kepentingan lainnya.

“Lima program prioritas dari kecerdasan artifisial Indonesia yaitu layanan kesehatan, reformasi birokrasi, pendidikan dan riset, ketahanan pangan, serta mobilitas dan kota cerdas. Program quick wins dari kecerdasan artifisial saat ini adalah sistem kecerdasan artifisial untuk pendeteksian Covid-19,” tutur Menristek.

Adsense

Pada kesempatan tersebut diluncurkan katalog/website e-katalog produk inovasi di Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP). Kemenristek/BRIN, terangnya, bekerjasama dengan LKPP mewadahi pemasaran atau hilirisasi dari produk inovasi indonesia yang telah lulus uji kesiapterapan teknologi dan inovasi, telah diprodusi, mengantongi perizinan, serta siap edar.

Selain itu, Menristek juga menyampaikan perkembangan Program Prioritas Riset Nasional (PRN) seperti Katalis Merah Putih, Garam Industri Terintegrasi, PUNA MALE Kombatan, dan Pesawat N219A. Selain itu, Menristek juga menyampaikan perkembangan produk riset dan inovasi untuk percepatan penanganan Covid-19, terutama perkembangan Vaksin Merah-Putih. Berbagai upaya tersebut merupakan simbol kemajuan dan kemandirian bangsa Indonesia.

Peringatan Hakteknas ke-25 akan diisi dengan berbagai kegiatan yang dilaksanakan dalam rentang Agustus sampai November 2020, mulai dari peluncuran produk penelitian dan inovasi strategis, seminar, hingga bakti inovasi. Hakteknas ke-25 mengusung tema “Inovasi sebagai Solusi” dengan sub tema keunggulan riset dan inovasi untuk meningkatkan “Kemandirian Bangsa Indonesia”.

Peringatan Hakteknas bertujuan untuk menumbuhkembangkan kesadaran masyarakat tentang perlunya budaya ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) dan inovasi dalam kehidupan sehari-hari; mendorong inovasi untuk menjadi solusi berbagai persoalan bangsa serta meningkatkan daya saing, kemandirian dan pertumbuhan ekonomi; serta mengapresiasi pencapaian inventor dan inovator Indonesia.

Peringatan Hakteknas juga bertujuan untuk mensosialisasikan hasil-hasil Iptek dan inovasi kepada masyarakat luas; mensosialisasikan kebijakan-kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan pengembangan Iptek dan inovasi; dan memperkuat kolaborasi antara kelembagaan Iptek.

Kemenristek/BRIN akan terus mendorong agar produk-produk hasil litbangjirap sampai ke tahapan komersialisasi sehingga dapat diproduksi secara massal oleh industri/UMKM. Karena itu, penguatan kolaborasi antara sisi pelaku litbangjirap dengan pelaku usaha terus diperkuat.

“Berbagai upaya kita lakukan untuk terus memperkuat program hilirisasi hasil-hasil riset. Sehingga akhirnya dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat atas produk inovasi dalam negeri hasil riset dan rekayasa anak bangsa,” pungkasnya.

Advertisements

Comments are closed.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More