Itechmagz.id – Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI) kini tak lagi sekadar teknologi pendukung. Ia telah menjadi fondasi utama dalam tata kelola dan pengambilan keputusan strategis di berbagai sektor industri, termasuk pemerintahan, keuangan, kesehatan, hingga energi. Era baru ini menandai pergeseran paradigma dari intuisi manusia semata menuju sinergi antara data, algoritma, dan analisis prediktif dalam menentukan arah kebijakan dan strategi bisnis.
“AI bukan hanya alat bantu, tapi telah menjadi co-pilot strategis dalam mendesain masa depan organisasi. AI membuat kita mampu melihat pola yang tak kasatmata dan merespons perubahan dengan akurat,” kata Hasan Imaduddin selaku VP of Business Development & Partnership Volantis pada Rabu di Hotel The Tribrata Dharmawangsa, Jakarta (23/07/2025).
Era ini menandai pergeseran besar dari pengambilan keputusan berbasis intuisi semata menuju pendekatan data-driven leadership. AI memungkinkan pemimpin organisasi untuk mengakses analisis prediktif, menyimulasikan skenario masa depan, hingga memberikan rekomendasi keputusan berbasis ribuan variabel secara real time.
Dalam paparannya, Hasan menjelaskan beberapa peran AI dalam pengambilan keputusan seperti menciptakan mesin yang dapat meniru kecerdasan manusia, termasuk kemampuan berpikir, belajar, dan memecahkan masalah. AI mencakup berbagai sub-bidang, dari robotika cerdas hingga etika dalam pengembangan algoritma.
AI juga berfungsi sebagai Machine Learning (ML). ML ini merupakan Sub-bidang dari AI, yang memungkinkan sistem untuk belajar dari data tanpa deprogram secara eksplisit. ML melibatkan berbagai teknik seperti pembelajaran terawasi, tak terawasi, dan penguatan untuk menemukan pola dan membuat prediksi.
Kemudian AI sebagai Neural Networks dalam machine learning yang terinspirasi dari struktur otak manusia. Neural Networks ini terdiri dari lapisan-lapisan node yang saling terhubung. Mereka dirancang untuk mengenali pola kompleks dalam data dan merupakan fondasi dari Deep Learning.
“Kemudian Deep Learning adalah sub-bidang khusus dari Neural Networks yang menggunakan jaringan dengan banyak lapisan (deep neural networks) untuk memodelkan abstraksi data yang semakin kompleks. Ini telah merevolusi bidang seperti computer vision dan Natural Language Processing”, tambah Hasan.
Selain itu, sebagai bagian dari Deep Learning, Generative AI berfokus pada pembuatan konten baru yang realistis, seperti teks, gambar, atau bahkan kode. Model seperti GPT memungkinkan AI untuk menghasilkan output yang kreatif dan orisinal berdasarkan data pelatihan.
Di akhir, Hasan menjelaskan terkait langkah dan strategi implementasi AI untuk menilai kesiapan, mengidentifikasi kasus penggunaan, memilih alata tau vendor, membangun kapabilitas internal, mengelola risiko dan sebagai alat pemantau sekaligus pengoptimalan.
Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.