Jakarta, Itech- Huawei, penyedia solusi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) terkemuka dunia, menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Ditjen Dikti, Kemendikbud untuk bekerja sama selama dua tahun dalam penerapan platform e-learning, pelatihan TIK, kompetisi TIK, program magang siswa, dan pengembangan ekosistem cloud dan AI melalui penelitian bersama dengan Huawei.
Acara penandatanganan MoU dilakukan oleh Dirjen Dikti Kemdikbud, Prof Nizam dan Vice President of Public Affairs and Communications Huawei Indonesia Qijian Ken, dan disaksikan secara daring oleh 79 perwakilan perguruan tinggi di Indonesia yang terdiri dari rektor, wakil rektor, serta dosen.
Prof Nizam mengatakan, ”Dirjen Dikti Kemdikbud menyambut positif kerja sama dengan Huawei. Dukungan teknologi dan keahlian Huawei akan sangat membantu proses transformasi digital di perguruan tinggi sekaligus meningkatan daya saing global pendidikan tinggi di Indonesia.”
Ketersediaan tenaga kerja profesional yang kompeten di bidang TIK saat ini sangat dibutuhkan oleh industri dan berperan dalam membentuk daya saing serta kesiapan suatu negara untuk memulai era digital di persaingan pasar terbuka. Namun, di dunia nyata transformasi digital saat ini, ada kebutuhan mendesak untuk mengisi kesenjangan antara dunia akademik dan kebutuhan industri.
Sejalan dengan upaya Indonesia mewujudkan visinya untuk menjadi sepuluh besar kekuatan ekonomi global pada tahun 2030,[1] dibutuhkan sinergi dan komitmen bersama secara konsisten dari seluruh pemangku kepentingan untuk memenuhi kebutuhan mendesak tenaga kerja terampil yang siap untuk mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh transformasi TIK.
MoU dengan Diektorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemdikbud menegaskan komitmen Huawei dalam mendukung dunia pendidikan di Indonesia, khususnya dalam membangun dan mengembangkan sumber daya manusia (SDM) di bidang TIK. Dukungan teknologi maupun program-program transfer pengetahuan yang disediakan Huawei diharapkan mampu menghasilkan SDM TIK berdaya saing global yang mampu menjawab tuntutan industri.
“Selama 20 tahun hadir di Indonesia, Huawei telah berkontribusi melalui teknologi dan solusi TIK guna mendukung pembangunan di semua sektor, termasuk pendidikan. MoU ini sejalan dengan kampanye global Huawei #TECH4ALL yang bertujuan mendukung keberlangsungan proses pendidikan termasuk di saat pandemi serta untuk meningkatkan inklusi teknologi digital. Huawei juga terus berupaya menjaga keberlangsungan pendidikan di tengah dinamika situasi global melalui pendayagunaan teknologi,” ujar Qijian Ken.
Ken menambahkan, “Huawei telah mengembangkan solusi untuk menjawab berbagai tantangan yang dihadapi dunia pendidikan. Tidak hanya tantangan yang muncul akibat adanya bencana seperti pandemi Covid-19, namun juga tantangan-tantangan terkait tuntutan kompetensi global di era digital. Kami berharap, solusi yang kami hadirkan serta program-program pelatihan maupun pembinaan yang kami berikan mampu menghasilkan SDM TIK Indonesia yang mampu bersaing secara global.” (red)
Comments are closed.