iTechMagz.id – Keberhasilan PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) dalam melakukan transformasi bisnis terlihat salah satunya melalui program digitalisasi. Fandy Dewanto, Vice President of Corporate Secretary menyatakan WSBP ingin membangun ekosistem digital menyeluruh di lini bisnis perusahaan dan setiap kegiatan operasional perusahaan. Tujuan besar ini didukung dengan transformasi bisnis perusahaan yang terdiri dari 3 pilar yaitu Operational Excellence, Business Nourishment, dan Technology & Digitalization.
Untuk mencapai misi besar ini, WSBP meluncurkan berbagai pembaruan di bidang digital, antara lain e-office, sharepoint, revamping website korporasi, dan Halo WSBP beserta microsite lainnya. Momen 9 tahun ini, WSBP siap bertransformasi digital melalui peluncuran aplikasi E-Office.
“Melalui sistem baru ini WSBP untuk menciptakan sistem kearsipan yang lebih baik, proses pembuatan hingga persetujuan menjadi lebih cepat, dan efisiensi penggunaan kertas yang berdampak positif pada lingkungan. “Saat ini seluruh arus masuk dan keluar surat serta disposisi di internal perusahaan terekam dengan baik di aplikasi ini,”tambahnya.
WSBP juga memiliki HCM Sharepoint sebagai portal yang berisikan informasi terkait kebijakan kepegawaian serta sebagai kanal bagi seluruh Insan WSBP untuk berinteraksi, bertanya langsung, ataupun memberi masukan terkait isu kepegawaian.
Pada aplikasi Sharepoint terdapat Prosedur HCM, Kebijakan & Sosialisasi HCM, FAQ, HCM Services Apps, Dashboard HCM, HCM News, dan HCM Events. “Harapannya dapat mengakomodir seluruh kebutuhan dari Insan WSBP sehingga dapat terus berkontribusi dan meningkatkan produktivitas kerja di lingkungan perusahaan,”jelasnya.
“Digitalisasi yang kami lakukan tidak hanya mengakomodasi kebutuhan stakeholder internal tetapi juga stakeholder eksternal melalui website dan fitur lainnya yang bermanfaat untuk publik,”tambahnya. Ini juga menjadi bentuk komitmen WSBP untuk keterbukaan dan transparansi informasi yang didukung dengan penerapan tata kelola (governance), manajemen risiko (risk), dan kepatuhan (compliance) perusahaan yang baik yang mengacu pada best practices.
Untuk wujudkan tata kelola yang baik ini, WSBP hadirkan one click away WBS (whistleblowing system) pada website korporasi www.waskitaprecast.co.id. Pada fitur ini, WSBP menyediakan layanan pengaduan jika terjadi fraud di lingkungan kerja WSBP. “Kami pastikan identitas pelapor dapat terjaga. Ini komitmen kami untuk mencegah dan mendeteksi potensi terjadinya pelanggaran atau penyimpangan di perusahaan,”ungkapnya.
Lebih lanjut Fandy mengungkapkan bahwa WSBP ingin membangun keterbukaan dan transparansi. Pada website korporasi, publik dapat mengakses berbagai informasi terbaru mengenai perusahaan mulai dari produk, proyek, layanan, plant, media rilis, e-procurement (https://eproc.waskitaprecast.co.id/) untuk pendaftaran vendor, kontak sales area untuk pembelian produk, tanggung jawab sosial hingga prosedur tata kelola perusahaan.
Fitur lainnya yang dapat dimanfaatkan oleh publik seperti microsite Belajar Beton (https://belajarbeton.com/) dan 3D BIM (https://free3dbim-produkwsbp.com/). Melalui Belajar Beton ini WSBP mempunyai tujuan besar untuk memberikan pengetahun kepada publik, sehingga dapat meningkatkan kepercayaan publik pada industri dan produk dalam negeri dan menjadikan WSBP menjadi top of mind dalam industrinya.
Komitmen WSBP akan keterbukaan informasi pada seluruh stakeholder dan shareholder juga diwujudkan melalui berbagai informasi lengkap mengenai laporan-laporan perusahaan baik kinerja keuangan, kinerja operasional, dan lain-lain di microsite Investor Relations.
Untuk akses informasi lainnya dengan mudaj, WSBP menyediakan platform Halo WSBP (https://halo.waskitaprecast.co.id/) yang menyediakan informasi terkini tentang WSBP seperti contact sales area, produk dan proyek, company profile, media sosial WSBP, dan fitur lainnya.
Ke depannya perusahaan akan terus mengembangkan inovasi digitalisasi lainnya yang memberi dampak signifikan untuk mencapai komitmen dan sejalan dengan visi dan misi perusahaan untuk memberi kontribusi yang lebih optimal untuk infrastruktur di Indonesia.
Comments are closed.