Integrasi Sistem Informasi Akademik: Kemenag Siap Menuju Layanan Publik yang Lebih Baik

327

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Jakarta, Itech – Kementerian Agama (Kemenag) sedang melanjutkan proses transformasi digital sebagai salah satu program utama di bawah kepemimpinan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Saat ini, Kemenag sedang mengeksplorasi kemungkinan mengimplementasikan integrasi sistem informasi akademik di Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN). Rencana ini sedang dibahas oleh para pemimpin PTKN di Jakarta.

Sekretaris Jenderal Kementerian Agama, Nizar Ali, telah meminta dukungan PTKN untuk menjalankan integrasi Sistem Informasi Akademik ini. Dia menekankan bahwa integrasi ini saat ini menjadi kebutuhan penting untuk efisiensi dan pemantauan data akademik.

Nizar mengakui bahwa saat ini belum ada standar sistem akademik yang konsisten di setiap perguruan tinggi, sehingga diperlukan pendekatan obyektif untuk menyelaraskan sistem ini agar mudah diakses oleh pengguna.

Nizar juga menyatakan bahwa transformasi digital Kementerian Agama sesuai dengan program Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) yang dikeluarkan oleh Presiden. Salah satu langkah penting adalah integrasi aplikasi.

Beberapa hal yang dianggap penting oleh Nizar dalam integrasi aplikasi sistem informasi akademik pada PTKN termasuk peningkatan layanan publik yang memberikan kepuasan kepada masyarakat, keamanan data pribadi dan informasi penting, serta komitmen dari pimpinan PTKN.

Staf Khusus Menteri Agama bidang Komunikasi Publik dan Teknologi Sistem Informasi, Wibowo Prasetyo, menambahkan bahwa integrasi sistem informasi akademik PTKN bertujuan untuk menghadirkan aplikasi yang efektif dan andal. Hal ini sesuai dengan amanah Presiden yang menekankan transformasi digital dengan fokus pada kualitas aplikasi, bukan kuantitas.

Kementerian Agama sedang melanjutkan proses transformasi digital sebagai salah satu program utama di bawah kepemimpinan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Saat ini, mereka sedang mengeksplorasi kemungkinan mengimplementasikan integrasi sistem informasi akademik di Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN). Rencana ini sedang dibahas oleh para pemimpin PTKN di Jakarta.

Sekretaris Jenderal Kementerian Agama, Nizar Ali, telah meminta dukungan PTKN untuk menjalankan integrasi Sistem Informasi Akademik ini. Dia menekankan bahwa integrasi ini saat ini menjadi kebutuhan penting untuk efisiensi dan pemantauan data akademik.

Adsense

Nizar mengakui bahwa saat ini belum ada standar sistem akademik yang konsisten di setiap perguruan tinggi, sehingga diperlukan pendekatan obyektif untuk menyelaraskan sistem ini agar mudah diakses oleh pengguna.

Nizar juga menyatakan bahwa transformasi digital Kementerian Agama sesuai dengan program Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) yang dikeluarkan oleh Presiden. Salah satu langkah penting adalah integrasi aplikasi.

“Saya rasa kegiatan ini dilakukan untuk memperoleh model aplikasi yang sesuai kebutuhan. Dengan catatan, bisa masuk dan terintegrasi dengan Pusaka Superapss. Perlu dilakukan penilaian objektif dengan mendatangkan ahli, sehingga nanti pengembangannya bisa sesuai rekomendasi para Ahli,” jelasnya saat membuka Persiapan Integrasi Sistem Informasi Akademik pada PTKN di Ancol, Jakarta, Senin (30/10/23).

Beberapa hal yang dianggap penting oleh Nizar dalam integrasi aplikasi sistem informasi akademik pada PTKN termasuk peningkatan layanan publik yang memberikan kepuasan kepada masyarakat, keamanan data pribadi dan informasi penting, serta komitmen dari pimpinan PTKN.

Staf Khusus Menteri Agama bidang Komunikasi Publik dan Teknologi Sistem Informasi, Wibowo Prasetyo, menambahkan bahwa integrasi sistem informasi akademik PTKN bertujuan untuk menghadirkan aplikasi yang efektif dan andal. Hal ini sesuai dengan amanah Presiden yang menekankan transformasi digital dengan fokus pada kualitas aplikasi, bukan kuantitas.

“Saat ini ada ribuan aplikasi, dan yang kita hadapi ini bukan saling berlomba untuk aplikasi tapi bagaimana menghadirkan aplikasi untuk semua. Jadi tidak perlu banyak, asal efektif guna mensupport kerja-kerja kita semua,” tegasnya.

“Ini amanah Presiden. Persiden mengamanatkan transformasi digital dengan tidak banyak aplikasi. Tapi menghadirkan aplikasi yang tangguh dan mampu menjawab kebutuhan saat ini,” ungkapnya.

Advertisements

Comments are closed.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More