iTechMagz.id – Keberadaan waduk sangat berperan penting bagi perekonomian masyarakat dan kelangsungan ekosistem sekitarnya. Namun, pemanfaatan waduk yang berlebihan tanpa memperhatikan dampaknya dapat mengancam kelangsungan waduk tersebut.
Salah satu dampak negatif dari pemanfaatan waduk adalah pencemaran. Sumber pencemaran waduk yang berasal dari perikanan budidaya yaitu berupa sisa pakan yang terbuang dan sisa metabolisme ikan yang menghasilkan nitrogen, pospor dan bahan toksik lain.
Untuk mengatasi masalah pencemaran tersebut, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Pusat Riset Konservasi Sumber Daya Laut dan Perairan Darat menggelar Webinar EnviroTalk #20, Rabu (11/10/2023), yang membahas tentang teknologi Keramba Jaring Apung (KJA) ramah lingkungan SMART.
Keramba Jaring Apung (KJA) SMART ramah lingkungan yaitu sistem manajemen air melalui resirkulasi dan tanaman. Dalam teknologi ini air yang mengandung sisa pakan dan sisa metabolisme ikan ditampung. Kemudian air difiltrasi yang menghasilkan padatan dan air. Padatan dan air hasil filtrasi yang mengandung nutrisi dimanfaatkan untuk pertanian hidriponik dan fitoremediasi. Sedangkan air yang tidak mengandung nutrisi disaring, sebelum dikembalikan ke waduk. Teknologi ini mampu mengurangi nutrisi nitrat, bahan organik dan fosfor yang terkandung dalam air dalam jumlah cukup besar.
Teknologi ini menggunakan sistem manajemen air melalui resirkulasi dan tanaman. Dalam teknologi ini, air yang mengandung sisa pakan dan sisa metabolisme ikan ditampung. Kemudian air difiltrasi yang menghasilkan padatan dan air. Padatan dan air hasil filtrasi yang mengandung nutrisi dimanfaatkan untuk pertanian hidroponik dan fitoremediasi. Sedangkan air yang tidak mengandung nutrisi disaring, sebelum dikembalikan ke waduk.
Teknologi ini mampu mengurangi nutrisi nitrat, bahan organik dan fosfor yang terkandung dalam air dalam jumlah cukup besar. Keunggulan lain dari KJA SMART ramah lingkungan diantaranya masa pemeliharaan ikan lebih singkat sehingga dapat panen 4 kali setahun, meminimalkan sisa pakan yang terbuang dan memberikan nilai tambah melalui pertanian hidroponik dan pupuk organik.
Lismining Pujiyani Astuti, Periset Pusat Riset Konservasi Sumber Daya Laut dan Perairan Darat BRIN , yang mengembangkan teknologi KJA SMART ramah lingkungan, mengatakan bahwa teknologi ini merupakan solusi yang seimbang antara ekonomi dan ekologi.
“Kita butuh teknologi yang seimbang antara ekonomi dan ekologi. Teknologi KJA SMART ramah lingkungan ini mampu meningkatkan produksi ikan dan mengurangi dampak pencemaran terhadap waduk,” kata Lismining.
Lismining menambahkan, keunggulan lain dari KJA SMART ramah lingkungan di antaranya masa pemeliharaan ikan lebih singkat sehingga dapat panen 4 kali setahun untuk ikan nila dan ikan mas, meminimlakan sisa pakan yang terbuang dan memberikan nilai tambah melalui pertanian hidroponik dan pupuk organik. “Berharap teknologi KJA SMART ramah lingkungan ini dapat diadopsi oleh para pembudidaya ikan di Indonesia,” pungkasnya.
Comments are closed.