Batik Kuntul Perak ber-SNI Raih Untung 20 %

170

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Jakarta, Itech- Penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) merupakan salah satu cara untuk meningkatkan daya saing. Sayangnya, masih ada kalangan yang berpendapat bahwa menerapkan SNI itu sulit. Namun tidak demikian bagi Owner Batik Kuntul Perak, Sayid Abdul Kadir Assegaf. Batik Kuntul Perak merupakan batik khas Bontang, Kalimantan Timur.

Kadir menuturkan, ia mendapatkan SNI hanya dalam waktu kurang lebih 7 bulan. Ia tidak merasa kesulitan karena menurutnya persyaratan pada SNI merupakan persyaratan membuat batik seperti pada umumnya.

“Kami mulai mendapat pembinaan dari PT Pupuk Kaltim pada bulan Maret 2019. Setelah melalui berbagai audit, kami mendapatkan sertifikat SNI batik tulis dan SNI batik cap pada bulan Oktober 2019,” ujar Kadir di sela talkshow sharing experience program pemberdayaan UMKM dalam sertifikasi SNI di Jakarta, Selasa (10/3).

Adsense

Saat ini, Kadir sudah merasakan manfaat dari penerapan SNI. “Hanya dengan melihat sertifikat SNI yang terpampang di toko kami, pembeli menjadi semakin yakin dengan kualitas batik kami,”ujarnya.

Ia mengakui bahwa setelah mendapatkan sertifikat SNI, ia semakin pede untuk meningkatkan harga jual batiknya. “Setelah mendapatkan sertifikat SNI, kami menaikkan harga di price tag kami. Alhamdulillah, respon pelanggan positif,”ujarnya seraya menambahkan, bahwa keuntungan yang ia dapatkan mencapai 20%. “Sertifikat SNI meningkatkan prestise kami,” tuturnya. (red)

Advertisements

Comments are closed.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More