Pesawat CN-235 Buatan PTDI Diminati Banyak Negara

282

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

itechmagz.idMenteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (10/7/2023. Dalam pertemuan tersebut, Prabowo mengaku melaporkan soal adanya permintaan 100 pesawat jenis CN-235 produksi PT Dirgantara Indonesia (PTDI).

“Permintaan CN-235 di banyak negara cukup tinggi, cukup baik, perhitungan kita kurang lebih ada permintaan 100 pesawat CN-235 dari Afrika, Amerika Latin dan sebagainya,” ucap Prabowo.

Ketua Umum Partai Gerindra itu mengatakan, kinerja PT Dirgantara Indonesia dalam pembuatan pesawat CN-235 terus meningkat. Menurutnya, kapasitas produksi PTDI bahkan mampu ditingkatkan hingga 8 pesawat dalam setahun.

“Dari yang tadinya dua sampai tiga setahun, sekarang mampu delapan CN-235 setahun,” tutur Prabowo.

Prabowo mendorong industri pertahanan terus berinovasi. Dia meminta industri pertahanan Indonesia tidak malu-malu bekerja sama dengan siapapun.

Adsense

“Jadi ini tentunya membesarkan hati kita dan saya dorong industri pertahanan kita lebih efisien, produktif inovatif, dan tidak malu-malu kerja sama dengan siapa pun yang bisa membawa nilai tambah bagi kita,” ucap Prabowo.

Untuk diketahui, pesawat CN-235 awalnya dikembangkan sebagai pesawat penumpang sipil. Pengembangan pesawat ini dilakukan pada 1980 saat PTDI masih bernama Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN). Pesawat ini dikembangkan bekerja sama dengan produsen pesawat asal Spanyol CASA yang kini diakusisi oleh produsen pesawat terbang Prancis, Airbus.

Dalam perkembangannya, CN-235 mengalami banyak perubahan. Berbagai varian muncul dengan jumlah penumpang yang bertambah hingga kemudian muncul versi militer mulai dari CN-235 MPA, CN235-330 Phoenix hingga CN235-330 Gunship.

Hal itu membuat banyak perusahaan dan negara kemudian memesannya baik untuk kepentingan penerbangan komersil maupun untuk militer. Beberapa negara yang pernah memesan pesawat ini mulai dari Brunei Darussalam, Malaysia, Pakistan, Uni Emirat Arab, Korea Selatan, Burkina Faso, hingga Senegal.

Advertisements

Comments are closed.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More