Pupuk Indonesia Ingin Jadikan Indonesia Sebagai Hub Ammonia Dunia

182

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

itechmagz.idPT Pupuk Indonesia (Persero) serius untuk mengembangkan Ammonia hijau di Indonesia. Bahkan, PT Pupuk Indonesia (Persero) ingin menjadikan Indonesia sebagai hub dari pasar Ammonia dunia.

Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia Gusrizal mengatakan guna menjadikan Indonesia sebagai hub dari pasar ammonia dunia, ada beberapa hal yang harus dilakukan. Pertama dan yang paling penting adalah membangun Sumber Daya Manusia (SDM).

“Untuk mencapai target yang optimal, tentu perusahaan perlu memiliki SDM yang andal. Untuk itu, penguatan SDM perlu selaras dengan pengembangan sisi infrastrukturnya saja tapi juga pasar dan komersilnya,” ucapnya dalam acara Pupuk Indonesia Clean Ammonia Forum (PICAF) seperti yang dikutip Minggu (2/4/2023).

Selain itu, Gusrizal juga berharap adanya dukungan dari pemerintah dengan memberi insentif. Mengingat, pengembangan clean ammonia juga merupakan bukti nyata untuk mendukung program transisi energi dari pemerintah untuk menuju Net Zero Emission di 2060.

“Dan kita harus mendapatkan dukungan dari pemerintah, kita sudah berbicara tentang insentif subsidi karena ini adalah produk baru jadi kami membutuhkan dukungan dari pemerintah. Tapi ini adalah kunci dari kesuksesan ini,” jelasnya.

General Manager of Methanol & Ammonia, Mitsui & Co Ltd, Konichi Asano mengatakan, Indonesia memiliki daya tarik sendiri bagi para investor untuk mengembangkan Clean Ammonia. Mengingat, Indonesia sudah memiliki plan yang jelas dalam pengembangan Ammonia di tanah air.

Adsense

Mengutip peta jalan Pupuk Indonesia,pada tahun 2030 produksi ammonia hijau mencapai 0,99 juta ton, amonia biru mencapai 2,15 juta ton. Sedangkan produksi amonia abu-abu (bahan baku pupuk) sebesar 7 juta ton.

Kemudian target produksi amonia biru di tahun 2040 bertambah lagi menjadi 3,46 juta ton, amonia hijau masih 0,99 juta ton, dan amonia abu-abu 7 juta ton. Sedangkan pada tahun 2050, produksi amonia bersih diperkirakan bisa mencapai sekitar 7 juta ton, meliputi amonia biru menembus 3,56 juta ton serta amonia hijau naik menjadi 3,4 juta ton.

“Di Indonesia bukan saja hanya Ammonia biru tapi juga ammonia hijau meningkatkan kesempatan kita untuk berinvestasi dan saya rasa seperti yang saya jelaskan permintaan teruntuk Ammonia hijau dan biru akan meningkat apalagi di Asia dan tentunya secara global,” ucapnya.

Chief Technology Officer & Fuels Maersk Mc-Kinney Moller Center for Zero Carbon Shipping Denmark, Torben Norgaard mengatakan, peluang untuk meraup pasar Ammonia dunia sangat besar. Asalkan, ada perbaikan dari sisi nilai rantai pasokanya.

“Rantai nilai pasokan itu kemudian bisa akan mencapai skala yang diinginkan dan kemudian bisa mandiri dan berkompetensi dengan alternatif-alternatif,” ucapnya.

Advertisements

Comments are closed.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More