Apple Didenda $8,5 juta di Prancis Atas Iklan App Store yang Ditargetkan

88

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Jakarta, Itech- Apple adalah raksasa teknologi kedua hari ini yang menerima denda atas iklan yang dipersonalisasi. Komisi Nasional Informatika dan Kebebasan Prancis (CNIL) telah mengeluarkan denda €8 juta (sekitar $8,5 juta) atas tuduhan bahwa Apple secara otomatis mengumpulkan data identitas dari pengunjung App Store menggunakan iOS 14.6 tanpa izin mereka, membantu perusahaan menargetkan iklan. Perusahaan itu mendapat untung dari pelanggaran undang-undang perlindungan data, menurut pejabat seperti yang dilansir dari engadget.com pada Kamis (05/01).

Pengguna dapat mematikan penargetan iklan, tetapi diaktifkan secara default dan tidak dapat dinonaktifkan tanpa mengarungi beberapa tingkat menu, tambah CNIL. Hal itu dilaporkan membuat pengguna tidak mungkin memberikan persetujuan yang tepat. Apple sejak itu mengubah praktiknya, dan CNIL mengatakan telah melakukan “beberapa” pemeriksaan antara 2021 dan 2022 untuk memastikan perusahaan menghormati aturan data. Prancis meluncurkan penyelidikannya pada Maret 2021.

Seperti yang dicatat 9to5Mac, Apple memberi tahu Patrick McGee dari Financial Times dalam sebuah pernyataan bahwa mereka “kecewa” dengan keputusan tersebut dan merencanakan banding. Pembuat iPhone berpendapat bahwa sistem Search Ads-nya berjalan “lebih jauh” daripada pesaing mana pun dalam menawarkan pilihan atas iklan bertarget, dan tidak melacak pengguna lintas aplikasi atau situs web pihak ketiga.

Apple memiliki hubungan kontroversial dengan regulator Prancis. Pada tahun 2020, otoritas persaingan negara mengeluarkan denda yang setara dengan $1,2 miliar (sekarang turun menjadi $364,6 juta) untuk dugaan pelanggaran antimonopoli dalam rantai distribusinya.

Perusahaan juga menerima denda $27,3 juta atas pelambatan kinerja iPhone pada tahun yang sama. Sementara pemerintah Prancis membela tindakan anti-pelacakan iOS 14 Apple terhadap tekanan industri, terbukti bahwa merek tersebut tetap berada di bawah pengawasan ketat. (DAF)

Adsense

Baca Juga: Twitter Sebut Bug Keamanan Android Berikan Akses Ke Pesan Langsung

Baca Juga: Meta Uji Platform Live Streaming Bagi Influencer Bernama Super

Baca Juga: Intip Serunya Menginap di Vega Hotel Gading Serpong

Baca Juga: YouTube Sedang Uji Cara Baru Bagi Pembuat Konten Terpilih Untuk Promosikan Konten Mereka

Advertisements

Comments are closed.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More