China Akan Luncurkan “Bulan” Untuk Penerangan Jalan, 2020

83

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Itech – Negeri Tirai Bambu, China terus menggeber kemampuannya  di bidang teknologi. Proyek ambisius yang ditargetkan kelar tahun 2020 adalah peluncuran “Bulan” buatan untuk  penerangan jalan.

Proyek ambisius ini akan diluncurkan di Kota Chengdu yang berada di barat daya China yang merupaan kota ternyaman kedua untuk ditinggali di China. Targetnya, bulan buatan ini akan mampu  menerangi  jalanan seluruh negeri.  Dikutip dari  People’s Daily, bulan buatan ini dirancang untuk  berkomplementer dengan  sinar bulan pada  malam hari.

Hebatnya  bulan buatan akan memiliki terang delapan kali lipat jika dibandingkan dengan bulanyang asli, sehingga mempunyai kemampuan untuk menggantikan lampu penerangan jalan. Cahaya bulan buatan ini diprediksi akan menerangi  wilayah dengan diameter 6-260 mil.

Adalah Wu Chunfeng, ketua Chengdu Aerospace Science and Technology Microelectronics System Research Institute Co., Ltd. Wu  yang mengungkapkan proyek ini kepada public dalam sebuah kegiatan inovasi dan kewirausahaan massal nasional yang diadakan di Chengdu pada 10 Oktober 2018 lalu.

Adsense

Dikatakan Wu, pengujian satelit penerangan  telah dimulai bertahun-tahun yang lalu dan saat ini teknologi sudah siap.  Namun ada sejumlah kekhawatiran di masyarakat bahwa cahaya dipantulkan dari angkasa bisa mempengaruhi rutinitas sehari-hari.

Terhadap kekhawatiran tersebut  Direktur  Institut Optik, Sekolah Aerospace, Institut Teknologi Harbin, Kang Weimin memastikan bahwa cahaya satelit mirip dengan cahaya senja sehingga tidak akan mempengaruhi rutinitas hewan.

Namun kita masih harus menunggu keberhasilan dari proyek tersebut, karena sebelumnya—tepatnya tahun 1999—Rusia telah mengembangkan bulan buatan ini  dengan  mengorbitkan cermin-cermin untuk menerangi  kota-kota di Siberia.

Bulan palsu Rusia ini menggunakan alat yang disebut  Znamya 2 yang dilengkapi dengan cermin 82 kaki untuk menerangi sebidang tanah seluas tiga mil. Namun pada orbit pertama  pesawat hancur setelah bertabrakan di angkasa, sehingga skema itu kini ditinggalkan, demikian laporan Telegraph, Senin (22/10/2018). (SPM)

Advertisements

Comments are closed.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More