Alasan Market Kripto Perkasa, saat Suku Bunga The Fed Naik

129

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Jakarta, Itech- Bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) akhirnya menaikan suku bunga pertamanya dalam lebih dari tiga tahun terakhir pada Kamis (17/3). Kenaikan ini sempat mengkhawatirkan market kripto, namun ketika keluar justru disambut suka cita yang menguat.

Bank sentral AS mengumumkan bahwa mereka menaikkan suku bunga acuan sebesar 0,25 poin persentase dan mengisyaratkan beberapa kenaikan lagi di tahun 2022. Kenaikan tersebut sesuai dengan ekspektasi.

Trader Tokocrypto, Afid Sugiono, melihat kenaikan suku bunga The Fed yang awalnya direspons negatif oleh investor, kini malah berbalik arah. kenaikan suku bunga mungkin bukan berita bearish untuk kripto dalam jangka panjang.

Investor nampaknya tidak akan kaget lagi dengan arah kebijakan moneter The Fed ke depan. Pasalnya, The Fed sudah membeberkan jumlah kenaikan bunga acuan yang akan dilakukan pada tahun ini.

“Kenaikan ini memberi sinyal bahwa investor terbagi atas dampak potensial perubahan nilai tukar pada pasar kripto. Market tampaknya telah menerima berita tersebut dengan tenang. Harga Bitcoin memang sempat turun sekitar 3% segera setelah berita tersebut keluar, tetapi dengan cepat pulih dan saat ini diperdagangkan masih di angka $ 40.000,” kata Afid.

Adsense

Lebih lanjut, Afid menerangkan pelaku pasar kemungkinan bisa segera mengatur portofolio investasinya sedini mungkin dan tak akan mengubahnya dalam jangka waktu dekat, sehingga pasar bisa tetap stabil.

Kemudian, respons pasar yang tenang terhadap kenaikan suku bunga, mungkin menunjukkan bahwa keputusan The Fed tidak terbukti menjadi pendorong utama pergerakan kripto saat ini. Sudah banyak institusi, baik perusahaan dan pemerintah yang masuk dalam industri aset kripto, sehingga membuat market memiliki pondasi yang lebih kuat.

Meski, begitu investor masih berhati-hati. Secara umum, market tengah berkonsolidasi setelah dirundung banyak sentimen dalam beberapa terakhir. konflik berkelanjutan di Ukraina juga akan mempengaruhi keputusan investor.

“Investor tidak berpuas diri dulu. Pasalnya, market kripto terlihat masih volatil, seiring sikap wait and see mengingat risiko geopolitik dan makroekonomi,” jelas Afid.

Advertisements

Comments are closed.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More