Sebelum 2030,Dirut Pertamina Targetkan Emisi Gas Ruang Kaca Turun 30 Persen

21

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Jakarta, Itech- Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati meyakini perusahaan yang dipimpinnya telah berperan penting dalam memimpin transisi industri energi Indonesia dengan menargetkan bauran energi dan pengurangan emisi karbon.

“Kami menargetkan penurunan emisi gas rumah kaca yang lebih komprehensif sebesar 30 persen sebelum 2030,” ungkap Nicke dalam konferensi pers terkait keikutsertaan Pertamina pada Dubai Expo, Jumat, (19/03).

Perusahaan pelat merah industri minyak dan gas bumi tersebut, kata Nicke, menaruh perhatian besar terhadap isu energi global termasuk transisi energi yang kini menjadi isu prioritas dunia.

Dalam perjalanannya, Pertamina akan memprioritaskan pengembangan energi baru terbarukan untuk mengatasi permasalahan lingkungan yang sejalan dengan bauran energi nasional pada 2030.

Kini perseroan pun berupaya untuk mengembangkan energi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan lewat 8 inisiatif strategis. Kedelapan langkah itu meliputi: pengembangan kilang hijau, pengembangan bioenergi, komersialisasi hidrogen, gasifikasi, inisiasi ekosistem baterai dan penyimpanan energi terintegrasi, serta peningkatan kapasitas terpasang panas bumi.

Baca Juga : Harga Pertamax Capai Rp 14.500, Pertamina Konsisten Jual Rp 9.000!

Nicki mengatakan, Pertamina percaya sumber daya panas bumi di Indonesia dapat menjadi tulang punggung yang kuat untuk mempercepat transisi energi. Sejalan dengan tujuan pemerintah untuk mencapai netralitas karbon.

Adsense

Adapun di sektor pembangkit, menurut Nicke, Pertamina terus menggenjot penggunaan energi baru dan terbarukan. Selain itu, perusahaan juga menerapkan teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon (CCUS) untuk meningkatkan produksi di beberapa lapangan minyak dan gas bumi.

Baca Juga : Peduli Lingkungan, Pertamina Prioritaskan Program Transisi Energi ‘Hijau’

Dalam Presidensi G20 tahun ini, pemerintah Indonesia telah memilih transisi energi sebagai salah satu isu prioritas yang diangkat untuk membangun komitmen negara-negara G20 agar berperan aktif dalam menghadirkan energi yang berkelanjutan.

Pertamina tergabung dalam forum Business 20 (B20) di bidang energi, keberlanjutan, dan iklim memiliki prioritas yang sama dengan G20 Indonesia. 

“Kami harus menjadi katalisator yang kuat untuk pemulihan hijau dan berjalan seiring dengan prinsip-prinsip ketahanan energi, kesetaraan energi, dan kelestarian lingkungan,” ucap Nicke.

(TN)

Advertisements

Comments are closed.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More