Ini Upaya Inalum Dorong Transisi Energi ke EBT

43

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

ITechMagz.id – Program transisi energi yang dicetuskan oleh Presiden Joko Widodo mendapat dukungan penuh dari produsen nikel nasional, PT Inalum (Persero). PT Inalum telah melakukan berbagai upaya guna mendorong akselerasi transisi energi konvensional ke energi baru terbarukan (EBT).

Direktur Operasi dan Portofolio PT Inalum (Persero), Danny Praditya mengungkapkan sejumlah upaya yang telah dilakukan oleh Inalum guna menurunkan emisi karbon.

“Sebelum adanya komitmen untuk menurunkan emisi karbon, kami telah memasok listrik berbasis energi bersih untuk kegiatan operanional dari Danau Toba. Untuk itu, kami melakukan konservasi untuk menjaga sumber air di Danau Toba maupun di Sungai Asahan,” ujar Danny, Jumat (11/3/2022).

Danny melanjutkan, Inalum juga telah melakukan implementasi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), di area-area yang direklamasi.

Selain itu, Inalum juga turut berpartisipasi dalam menciptakan ekosistem EBT dengan mempergunakan aluminium yang diproduksinya untuk pembuatan baterai bagi kendaraan listrik (EV).

Adsense

“Indonesia menguasai 52 persen cadangan nikel dunia. Ini harus dimanfaatkan untuk memproduksi baterai yang digunakan pada mobil listrik,” tukas Danny.

Baterai sendiri mencakup 25-40 persen dari total biaya produksi mobil listrik. Jika Indonesia memiliki pabrik sel baterai mobil listrik, maka biaya produksinya dapat berkurang hingga 30-40 persen. Hal ini tentu dapat terwujud dengan berkat kekayaan alam yang dimiliki Indonesia.

Sebagai informasi, pada 2040 mendatang permintaan mobil listrik diproyeksikan akan mencapai 60 juta unit. Agus menambahkan, perkembangan industri otomotif akan sejalan dengan pertumbuhan populasi manusia, sehingga 20 tahun mendatang 60 persen mobil dunia adalah berbasis listrik.

Sementara di dalam negeri, permintaan mobil listrik dalam 10 tahun mendatang diproyeksikan akan mencapai 400-600 ribu unit dengan asumsi penjualan mobil nasional mencapai 2 jutaan unit. (AFZ)

Baca juga: Soal Transformasi Digital, Soegiharto Santoso: Berubah atau Mati!

Advertisements

Comments are closed.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More