Bintarti , Wanita Tangguh Dibalik Armada BlueBird
Jakarta, Itech – Dunia otomotif dan transportasi memang sangat identik dengan dunia pria. Dengan segala masalah dan kerumitannya, sektor ini kerap kali digeluti kaum Adam. Salah satu perusahaan dibidang transportasi ialah PT BlueBird Tbk.
BlueBird merupakan perusahaan terbuka di bidang transportasi penumpang dan jasa pengangkutan darat saat ini menang tengah berupaya bertransformasi kearah digital. Komitmen besar Bluebird untuk bertrasformasi digital tidak bisa dianggap sepele, pada 2021 misalnya, BlueBird menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp500 miliar, untuk perkuat bidang IT seperti artificial intelligence (AI).
Batasan gander pun sudah ditangalkan Bluebird, setidaknya hal ini terlihat pada sosok Bintarti A.Yulianto, selaku Vice President Teknik BlueBird.
Profesi yang digeluti Bintarti memang tak bisa dipandang enteng. Sebab, dengan posisinya saat ini, Bintarti membawahi ribuan karyawan di Divisi Perawatan BlueBird serta memegang tanggung jawab penuh terhadap kesiapan armada dari BlueBird Group dalam melayani masyarakat.
Menurut pandangan Bintari, jika saat ini seluruh aspek kehidupan, termasuk bisnis dan industri telah mengalami perubahan yang sangat cepat, sehingga bagi mereka yang tidak melakukan perubahan akan menjadi dinosaurus dan tidak relevan. Sehingga tantangan tantangan utama ke depan bagi Bintarti adalah perubahan-perubahan yang bersifat quantum leap.
“kita tidak bisa hanya mempersiapkan diri terhadap perubahan-perubahan linier yang biasa, namun harus siap membuat lompatan agar mampu bertahan,” ujarnya.
Seperti misalnya industri transportasi sedang fokus terhadap kesiapan mobil listrik, namun mungkin dalam sepuluh tahun ke depan, tidak menutup kemungkinan akan hadirnya teknologi mobil yang baru, yang menjadikan apa yang kita siapkan saat ini menjadi obselete.
“Oleh karena itu, kita harus tetap bergerak maju dan tanpa henti untuk terus menghadirkan inovasi-inovasi yang sesuai dengan kebutuhan dan permintaan pasar maupun konsumen,” lanjut Bintarti.
Dengan posisinya saat ini, Bintarti membawahi ribuan karyawan di Divisi Perawatan Bluebird serta memegang tanggung jawab penuh terhadap kesiapan armada dari Bluebird Group dalam melayani masyarakat.
Kesiapan armada mulai dari pengecatan sesuai identitas perusahaan, pemasangan atribut, hingga sistem service/maintenance merupakan tanggung jawab dari Bintarti guna memastikan kenyamanan dan keamanan para pelanggan setia dari titik penjemputan hingga titik pengantaran.
Untuk mencapai karir saat ini, Bintarti yang merupakan alumni jurusan Teknik Nuklir di Universitas Gadjah Mada, rupanya tak pernah terpikir terjun ke perusahaan jasa transportasi.
Sebaliknya, Bintarti sangat tertarik tentang pemanfaatan nuklir. Namun sayang, kebijaksanaan pemerintah saat itu untuk menunda pembangunan Pusat Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) yang awalnya ditujukan untuk kesejahteraan masyarakat.
Kebetulan, saat itu, Bluebird sedang mencari tenaga-tenaga baru karena pengembangan usaha yang dilakukan. Maka bergabunglah Bintarti dengan Bluebird -tempat tugas baru- yang kemudian menunjukkan sosoknya.
Dengan latar belakang pendidikan di bidang teknik, Bintarti sebetulnya mendapatkan tugas berkaitan dengan aspek teknik pula, dan harus menangani perawatan armada taksi dan kendaraan Blue Bird Group yang puluhan ribu jumlahnya.
Dunia teknik dan berkutat dengan penanganan perawatan kendaraan yang mencapai puluhan ribu dan ribuan kolega yang semuanya pria. Otomatis menjadikan Bintarti terjun dalam “dunia pria” yang harus dikelola, di mana ia kini menjadi komandannya.
Dalam layanan transportasi (darat), orang akan cenderung menilai kualitas layanan dari pengemudi dan kendaraannya. Hal yang tidak salah karena hal tersebut yang langsung dapat dirasakan oleh pengguna.
Namun, dengan kendaraan yang mencapai puluhan ribu unit, salah satu faktor terpenting dari layanan Blue Bird sesungguhnya berawal dari program perawatan kendaraan yang dilakukan, sehingga seluruh kendaraan berada dalam keadaan prima, selalu siap dioperasikan; aman dan nyaman melayani penumpang dan pelanggan.
Bintarti berpandangan salah satu kunci keunggulan perawatan kendaraan Bluebird adalah karena melakukan program preventive maintenance. Perawatan yang sifatnya mengidentifikasi kemungkinan kerusakan/masalah yang akan timbul.
“Sehingga semua kendaraan memiliki jadwal perawatan sebelum menghadapi permasalahan,” ungkap Bintarti.
Dan inilah sebetulnya yang menggambarkan kehebatan Bintarti, bagaimana ia sebagai sosok wanita mampu mengordinasikan pengelolaan perawatan puluhan ribu kendaraan secara terjadwal, yang sangat memerlukan kedisiplinan, sistem yang handal, dan tentu saja kualitas kepemimpinan yang kuat dalam lingkungan kerja yang notabene semuanya pria.
“Saya merasa enjoy saja bekerja dengan rekan-rekan teknik yang seluruhnya pria, karena dari saat kuliah pun, teman saya kebanyakan juga pria. Dan sebetulnya, masalahnya bukan terletak pada wanita atau pria, dalam dunia kerja ataupun dalam kegiatan yang lain, kunci utama adalah perlunya kita memiliki mindset yang sama. Apabila (telah) ada kesamaan pemahaman, etos kerja, saling memahami the do’s and the don’ts rekan laki atau wanita pada dasarnya sama,” jelas Bintarti.
Bahkan, dalam beberapa hal, Bintarti justru merasakan aspek positif dapat menyampaikan sesuatu hal atau pemikiran secara lebih direct, straight to the point, terbuka kepada rekan kerja pria yang sangat mendukung dan sesuai budaya dan tuntutan kerja yang ada. (AFZ)
Baca juga : Dompet Kilat Miliki Tiga Layanan Guna Dorong Perekonomian Indonesia
Comments are closed.