IATI dan Korika Gelar Seminar Smart Maritime and Agriculture

125

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Jakarta, Itech- Mengawali tahun 2022 ini Inisiasi Auditor Teknologi Indonesia (IATI) bersama Konsorsium Riset dan Inovasi Kecerdasan Artifisial (KORIKA) mengadakan Webinar bertema Recover Together and Recover Stronger: Technology Audit for Smart Maritime and Smart Agriculture, selaras dengan tema pertemuan negara-negara G20 dalam masa Presidensial Indonesia.

“Tema ini dimaksudkan untuk mengetengahkan kembali peran audit Teknologi, khususnya dalam penerapan aset teknologi di bidang smart maritim, dan smart agrikutur, ” ujar Hammam Riza, Ketua Umum IAI dan KORIKA di Jakarta, (26/1).

Seperti diketahui, Undang-Undang nomor 11 tahun 2019, tentang Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, mengamanatkan Audit Teknologi sebagai bagian dari penelitian, pengembangan, penilaian dan penerapan teknologi (litbangjirap). Undang-undang tersebut menilai audit teknologi sangat diperlukan sebagai instrument dalam mendukung pembangunan berbagai sektor prioritas secara berkualitas dalam pemanfaatan teknologinya, termasuk untuk mencapai tujuan meningkatkan TKDN produk teknologi nasional, serta penilaian kepatuhan untuk tujuan mencegah risiko penggunaan teknologi, maupun untuk audit teknologi untuk investigasi kegagalan teknologi.

Sektor Maritim merupakan sektor penting dalam komponen pambangunan nasional, mengingat lebih dari 60% wilayah Indonesia merupakan wilayah laut. Pembangunan sektor maritim, di samping dapat memberikan nilai tambah bagi pendapatan negara, juga dapat menjadikan laut sebagai infrastruktur konektifitas nasional yang efektif. Kecerdasan Artifisial sangat berpotensi untuk meningkatkan kinerja sektor ini melalui intevensi teknologi dalam pengelolaan dan eksploitasi nilai tambah kemaritiman. Di antar pemanfaat KA di sektor ini, Smart Port Management, Management of Fisheries, Monitoring of Fish Stocks, serta  Conservation of Coastal Ecosystem Services, merupakan bidang-bidang yang sangat potensial dalam meningkatkan kualitas pengelolaan, eksploitasi, maupun penjagaan kelestarian kelautan nasional.

Di sektor pertanian dan pangan, kebutuhan pangan produk pertanian akan terus meningkat sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk dunia. Di Indonesia sendiri yang mempunyai penduduk 270 juta memerlukan pasokan pangan yang tinggi.  Walaupun Indonesia negara agraris akan tetapi kita masih tergantung kepada impor.  Hal ini disebabkan masih rendahnya produktivitas pertanian dan beberapa permasalahan yang masih dihadapi. Untuk peningkatan produktifitas pertanian diperlukan intervensi penerapan teknologi seperti yang telah dan sedang dilakukan oleh negara-negara maju yang dikenal dengan smart farming/Smart agriculture/precision agriculture.

Penerapan Smart farming intinya adalah menerapkan teknologi maju termasuk  kecerdasan artifisial untuk membantu menyelesaikan permasalahan pertanian, meningkatkan produktifitas dan kualitas produk pertanian serta mengurangi dampak buruk terhadap lingkungan. Aplikasi smart farming juga dapat menarik minat generasi muda untuk bekerja di sector pertanian dengan pemanfaatan teknologi terkini.

Dalam Webinar ini Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi menegaskan akan pentingnya ; menuju era yang semakin cerdas dan serba terkoneksi manfaat yang dihadirkan teknologi digital seperti cloud 5G, AI, IOT, tidak bisa dibaikan dan harus dioptimalkan pengaplikasian teknologi tersebut , sebagaimana telah dihadirkan oleh huwaei dan para mitranya, akanmembantu Indonesia menjadi bangsa bahari yang unggul sesuai dengan strategy poris maritime dunia.

Adsense

Sedangkan Menteri Kelautan dan Perikanan menyinggung ekonomi digital bukan hanya tentang ekonomi internet, melainkan bagaimana mendigitalisasikan sektor-sektor perekonomian tradisional. Praktik-praktik kelautan dan perikanan yang bersifat konvensional harus cepat bergeser kea rah digital agar dapat menjawab berbagai tantangan maupun permintaan konsumen yang semakin beragam dan meningkat. Selain itu, pelestarian biota laut dapat lebih optimal dengan berbagai teknologu digital.

Prof Bambang brodjo , sebagai ketua dewan pengawas KORIKA  dan komisaris Utama Pt. Telkom, menyatakan bahwa dampak positif smart maritim ada beberapa hal yaitu , efisiensi bisnis karena teknologi memberi dampak pada efisensi biaya, perencanaan pelayaran memberikan perencaan pelayaran dengan situasi terbaik karena di dukung dengan data yang akurat, pekerjaan maritime dengan teknologi memberi efisiensi jumlah kru yang terlibat tidak harus banyak, lingkungan dan keselamatan karena adanya sensor dan alat komunikasi sehingga bisa meminimalisasi kecelakaan.

Huawei sebagai perusahaan terkemukan di bidang Kecerdasan Artifisial membicarakan tentang kemampuan dan kapabilitas yang dapat dimanfaatakan dalam mendukung program Pemerintah khususnya dalam modernisasai sektor Maritim melalui Smart Maritime

Di Sektor Pertanian, Bank BRI menyampaikan perannya dalam modernisasi pertanian, antara lain dengan use case Kecerdasan Artifisial Tani Hub

“Webinar menyimpukan dan merekomendasikan bahwa pelaksanaan audit teknologi harus selalu seiring dengan proses perencanaan, pembangunan dan pemanfaatan teknologi, khususnya yang menyangkaut kecerdasaan artifisial, dalam bidang smart maritime dan smart agriculture tersebut,” tambah Hammam Riza yang pernah menjabat sebagai Kepala BPPT.

Kehadiran negara sangat penting dengan pelaksanaan amanat Undang-Undang nomor 11 tahun 2019, tentang Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui lembaga negara yang bertugas melaksanakan tugas dan fungsi Pengkajian dan Penerapan Teknologi. Kegagalan dalam melaksanakan amanat UU ini merupakan pelanggaran terhadap UU dan sangat beresiko pada keberhasilan pembangunan pemanfaatan teknologi. (red)

Advertisements

Comments are closed.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More