Kominfo Angkat Bicara Terkait Dugaan Kebocoran Data Milik Kemenkes
Jakarta, Itech– Awal tahun ini, kebocoran data kembali mencuat. Kali ini, enam juta data pasien yang tersimpan di server Kementerian Kesehatan (Kemenkes) diduga bocor dan dijual di forum online Raid Forums oleh seorang anggota dengan nama akun “Astarte” pada Kamis (6/1).
Data itu diklaim memiliki ukuran file sebesar 720 GB dan berisi rekam medis pasien dari berbagai rumah sakit besar di seluruh Indonesia. Dari keseluruhan data yang tersebar, Astarte memberikan sampel data sebesar 3,26 GB yang bisa diunduh secara gratis.
Selain itu, Astarte juga memberikan tautan yang mengarah ke sebuah video demo yang menampilkan data rekam medis dari jutaan pasien yang diduga berasa dari server pusat Kemenkes. Data tersebut antara lain, hasil pemeriksaan radiologi termasuk foto dan identitas pasien, hasil CT Scan, tes Covid-19, hasil roentgen (X-Ray) lengkap dengan nama pasien, asal rumah sakit, dan waktu pengambilan gambar, serta hasil pemeriksaan jantung.
Dalam unggahannya penjual tidak memberikan keterangan secara spesifik terkait harga jual dari data tersebut. Ia hanya menyebut bahwa pembelian data dapat dilakukan menggunakan mata uang kripto (BTC) atau Monero (XMR).
Baca juga : Kemkominfo Tetapkan Bitung Jadi Kota Smart City
Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) tengah menyelidiki dugaan kebocoran data tersebut. Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate, telah memerintahkan jajaran terkait untuk berkomunikasi secara intensif dengan Kemenkes dan memulai proses penelusuran lebih lanjut sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
“Kementerian Kesehatan juga tengah melakukan langkah-langkah internal merespons dugaan kebocoran yang terjadi termasuk salah satunya melakukan koordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN),” kata Juru Bicara Kominfo Dedy Permadi.
Sementara itu, Dedy juga meminta seluruh penyelenggara elektronik (PSE), baik publik maupun privat yang bertanggung jawab mengelola data pribadi untuk serius mengenai kelayakan dan pemrosesan data pribadi, baik terkait aspek teknologi, tata kelola, dan sumber daya manusia.
Baca juga : Makin Produktif, Diskominfo Kota Jambi Akan Lahirkan 22 Aplikasi Terbaru
Chief Digital Transformation Officer, Kemenkes, Setiaji juga menyatakan sedang menelusuri dugaan kebocoran dan penjualan data pasien yang berada di server mereka. “Kami sedang melakukan ‘assessment‘ permasalahan yang terjadi dan mengevaluasi sistem kami,” katanya.
Hal tersebut sejalan dengan keterangan dari Jubir vaksinasi Covid-19 sekaligus Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi. “Sedang ditelusuri,” kata Nadia melalui pesan singkat pada Kamis (6/1).
Baca juga : Menkominfo: Gotong Royong, Kunci Hadapi Tantangan Pandemi
Di sisi lain, Alfons Tanujaya, pengamat keamanan internet dari Vaksin.com menilai, kebocoran data rekam medis dapat menimbulkan kerugian bagi pasien. Alfons mengatakan jika data rekam medis bocor, pasien dengan penyakit kronis tertentu dapat terancam psikisnya.
Orang akan dengan mudah mengetahui riwayat penyakit yang diderita pasien tersebut, kemudian pasien tersebut bisa saja jadi dikucilkan hingga kehilangan pekerjaan. Selain itu, data identitas pasien dalam rekam medis yang turut bocor bisa menjadi sasaran eksploitasi. (RA)
Jurnalis : Reza Arta Mevia
Comments are closed.