Ikuti Tren Global, PLN dan Pertamina Bersiap Menuju Energi Transisi

54

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Jakarta, Itech- PT Pertamina dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) diminta segera menyiapkan desain perencanaan transisi dari energi fosil ke energi ramah lingkungan. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelaskan energi fosil pada suatu waktu akan dihentikan, sehingga kedua perusahaan plat merah itu juga harus bersiap dan mengarah pada sumber energi ramah lingkungan. Hal itu disampaikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi PT Pertamina dan PT PLN di Istana Kepresidenan Bogor, Selasa (16/11) dan dirilis Sekretariat Presiden, Sabtu (20/11).

Baca Juga : Siap Dukung UMK Naik Kelas dan Go Global, Ini Sembilan Jurus Jitu Pertamina

Menurut Jokowi tren global nantinya akan meninggalkan energi fosil. Namun, saat ini bisnis Pertamina dan PLN masih mengandalkan energi fosil.

“Arahnya sudah bisa ditebak bahwa suatu saat yang namanya energi fosil, penggunaan mineral fosil itu pada suatu titik akan disetop. Padahal kondisinya PLN misalnya penggunaan batu baranya masih sangat besar sekali. Pertamina posisinya juga pada bisnis minyak dan gas yang mau tidak mau itu juga akan terkena imbasnya kalau ke depan semuanya mengarh ke mobil listrik,” ujarnya.Presiden menegaskan penyiapan transisi menuju energi hijau menjadi keharusan  Sebab itu, Pertamina dan PLN diminta untuk memperkuat fondasi menuju transisi energi. Kekayaan alam Indonesia yang juga melimpah untuk energi baru dan terbarukan harus dimaksimalkan sebaik mungkin. “Harus mulai disiapkan, mana yang bisa digeser ke hidro, mana yang bisa digeser ke geotermal, kemudian mana yang bisa digeser ke surya, mana yang bisa digeser ke bayu,” ucap Jokowi.

Baca Juga :

Adsense

Perlu diketahui bahwa saat ini suplai energi di Indonesia terbesar adalah batu bara, sebesar 67%. Untuk bahan bakar 15%, dan gas 8%. Dalam hal ini, Jokowi mengatakan jika Indonesia berhasil melakukan transisi, impor minyak dapat dikurangi.

“Kalau kita bisa mengalihkan itu ke energi yang lain, misalnya mobil diganti listrik semuanya, gas rumah tangga diganti listrik semuanya karena di PLN oversupply. Artinya, suplai dari PLN terserap, impor minyak di Pertamina menjadi turun,” ucapnya.

Selain itu, Jokowi menambahkan tujuan besarnya adalah Indonesia akan memeroleh keuntungan dalam bentuk neraca pembayaran.

“kita yang sudah berpuluh-puluh tahun, kita tidak bisa menyelesaikan karena problemnya impor minyak kita terlalu besar sekali dan itu memengaruhi currency kita, memengaruhi yang namanya kurs dolar kita,” lanjutnya.

Baca Juga : Bantu UMK Pasarkan Produk, PLN Sediakan Marketplace Lewat PLN Mobile

Advertisements

Comments are closed.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More