Jakarta, Itech- Saat semua alur kerja bisnis dapat diautomasi, yang mana yang dianggap paling penting dan menghasilkan nilai oleh para eksekutif perusahaan? Itulah fokus Kofax 2022 Intelligent Automation Benchmark Study (Penelitian Tolok Ukur Automasi Cerdas Kofax 2022) yang baru saja diterbitkan Kofax. Diterbitkan pertama kali pada 2019, laporan global tahunan ini telah menjadi penelitian insider tepercaya karena mampu merangkum ambisi, tantangan, dan hasil dari automasi cerdas yang dijalankan perusahaan.
“Tahun ini, lanskap bisnis yang berubah drastis memunculkan banyak tantangan baru bagi berbagai perusahaan, mulai dari disrupsi rantai pasokan hingga kurangnya tenaga kerja. Walaupun demikian, “New Normal” bukan lagi alasan yang dapat diterima pelanggan, calon pelanggan, maupun pemangku kepentingan lain atas ketidakmampuan perusahaan mencapai target,” ungkap Kathleen Delaney, Chief Marketing Officer Kofax.
“Pada saat hampir semua perusahaan setuju akan pentingnya transformasi alur kerja secara digital, kami ingin memahami apa yang menjadi prioritas perusahaan-perusahaan tersebut dan jenis automasi apa yang menghasilkan manfaat paling maksimal. Wawasan ini akan membantu para eksekutif mengalokasikan waktu dan sumber daya mereka yang terbatas dengan lebih efektif.”
Salah satu proyek awal kami berkaitan dengan pemindahan pasien antarfasilitas dan pendokumentasiannya,” jelas Robert Duber, Process Automation Manager University Hospitals yang berkantor pusat di Shaker Heights, Ohio. “Pemindahan pasien adalah kegiatan manual dan dengan mengautomasi proses ini, kami berhasil menghemat cukup banyak waktu. Saat pandemi melanda, kami mulai mempelajari masalah kapasitas dan menemukan bahwa automasi mengurangi beban kerja karyawan sehingga waktu yang dihemat dapat dialihkan untuk meningkatkan kualitas perawatan pasien.” (red)
Comments are closed.