itechmagz.id – Indonesia saat ini memiliki 2.647 perusahaan startup, menjadikannya negara dengan jumlah startup terbanyak keenam di dunia, setelah Amerika Serikat, India, Inggris, Kanada, dan Australia. Startup di Indonesia berpotensi besar mendukung pertumbuhan ekonomi, dengan perkiraan kontribusi sekitar 4,6% terhadap PDB.
Namun, fenomena Tech Winter—penurunan pendanaan untuk startup—telah memengaruhi investasi di negara ini. Menurut riset dari Traxcn, selama semester pertama 2024, investasi tahap benih (seed stage) di Indonesia turun 42% dari US$45 juta menjadi US$26 juta. Pendanaan tahap awal (early stage) juga turun 24% menjadi US$113 juta, sementara pendanaan tahap lanjutan (later stage) anjlok 85% menjadi US$52,2 juta. Selain itu, Indonesia belum memiliki unicorn baru di tahun 2024, dan hanya ada satu startup dengan valuasi lebih dari US$1 miliar.
Fenomena Tech Winter ini terjadi tidak hanya di Indonesia, tetapi juga secara global. Para investor kini lebih berhati-hati dan memilih startup yang menunjukkan potensi profitabilitas dan arus kas yang berkelanjutan.
Untuk menghadapi tantangan ini, pada Januari 2023, PT Bank Danamon Indonesia Tbk bekerja sama dengan MUFG Innovation Partners dan MUFG Bank Ltd meluncurkan MUIP Garuda Fund. Dana ventura sebesar USD100 juta ini difokuskan untuk investasi pada startup tahap Seri A dan Seri B, dengan nilai investasi antara USD5 juta hingga USD10 juta. Tujuan dari pendanaan ini adalah memperkuat startup di Indonesia dan memperluas kolaborasi digital dengan perusahaan-perusahaan seperti Danamon dan Adira Finance.
Salah satu startup yang mendapatkan pendanaan dari MUIP Garuda Fund adalah Qoala, sebuah perusahaan insurtech yang menyediakan solusi asuransi yang mudah diakses melalui platform digital terintegrasi. Qoala mendapatkan pendanaan dari MUIP Garuda Fund di kuartal 4 tahun 2023.
Jin Yoshida, Global Alliance Strategic Director PT Bank Danamon Indonesia Tbk, menjelaskan bahwa kehadiran MUIP Garuda Fund merupakan bukti nyata komitmen Danamon, yang didukung oleh kapabilitas global MUFG, untuk terus bertransformasi sebagai satu grup finansial yang inovatif melalui kerja sama dengan berbagai startup digital.
“Melalui MUIP Garuda Fund, kami meningkatkan platform digital kami dan memperkaya variasi solusi finansial yang kami tawarkan. Ini sejalan dengan komitmen kami untuk menjadi mitra keuangan tepercaya yang senantiasa berorientasi pada kebutuhan nasabah,” ujar Jin Yoshida dalam siaran persnya, Selasa (15/10/2024).
Selain menyediakan pendanaan melalui MUIP Garuda Fund, Danamon juga mendukung kebutuhan transaksi digital para pengusaha startup dengan menghadirkan berbagai produk unggulan, seperti QR Danamon dan Direct Debit Danamon. Produk ini menawarkan kemudahan dalam melakukan transaksi keuangan yang aman dan efisien. QR Danamon terdiri atas dua tipe, yaitu QR Static dan QR Dynamic. QR Static memungkinkan nasabah melakukan transaksi secara manual, sementara QR Dynamic diintegrasikan dengan platform digital dan point of sale (POS) melalui API (application programming interface). QR Dynamic akan menampilkan nominal transaksi secara otomatis, sehingga memberikan kenyamanan lebih bagi pengguna.
Proses aktivasi QR Danamon juga cukup cepat. Untuk QR Static, prosesnya hanya memakan waktu 3 hari, sedangkan QR Dynamic membutuhkan waktu hingga 3 bulan karena memerlukan integrasi sistem yang lebih kompleks. Pengusaha startup dapat mengecek status pembayaran dan melakukan settlement secara real-time melalui API atau aplikasi QR Danamon khusus pengguna Android. Transaksi ini diproses dengan cepat, karena dalam 1 hari kerja, dana yang sudah dilakukan settlement akan langsung masuk ke rekening Danamon pengusaha.
Direct Debit Danamon merupakan solusi pembayaran online yang telah terintegrasi dengan API BI SNAP, yang digunakan untuk transaksi e-commerce dan P2P. Nasabah yang menggunakan direct debit dapat melakukan pembayaran hingga limit Rp1 juta per pengguna untuk transaksi e-commerce dan Rp2 juta per pengguna untuk P2P. Verifikasi keamanan transaksi dilakukan dengan 2-factor authentication menggunakan OTP, untuk memastikan transaksi berjalan dengan aman dan lancar. Pengusaha startup juga dapat memanfaatkan fitur recurring payment untuk pembayaran rutin seperti cicilan dan asuransi, yang memberikan fleksibilitas lebih dalam mengelola keuangan.
Hasilnya, per Agustus 2024, Danamon telah mencatat pertumbuhan positif pada transaksi QR Danamon dan Direct Debit Danamon. Bahkan, QR Danamon menunjukkan peningkatan signifikan, yaitu sebesar lebih dari seribu persen YoY, yang cukup menunjukkan kesuksesan integrasi produk digital ini di kalangan nasabah. Andreas Kurniawan, Chief Digital Officer PT Bank Danamon Indonesia Tbk, menyatakan bahwa produk digital ini merupakan jawaban atas kebutuhan pengusaha startup untuk mengembangkan bisnisnya dengan lebih efisien. “Kami menghadirkan solusi pembayaran digital yang terintegrasi melalui API, sejalan dengan tren perkembangan teknologi yang sangat pesat. Dengan QR Danamon dan Direct Debit Danamon, kami berharap dapat memfasilitasi pertumbuhan bisnis pengusaha startup secara optimal sehingga membantu mereka mengatasi tantangan terutama di tengah kondisi Tech Winter ini,” ujar Andreas Kurniawan.
Seluruh informasi terkait Garuda Fund dan produk digital ini dipaparkan dalam Danamon Financial Friday (DFF) 2024 Episode 6, sebuah platform edukasi keuangan yang rutin diselenggarakan oleh Danamon. Dalam episode kali ini, Danamon mengajak para pengusaha startup untuk memahami lebih dalam bagaimana mereka dapat memperoleh pendanaan melalui MUIP Garuda Fund, serta memanfaatkan produk digital Danamon untuk mempercepat transaksi bisnis mereka. Danamon juga memperkenalkan berbagai produk digital yang mendukung transaksi di startup, seperti QR Danamon dan Direct Debit Danamon.
Sumber: www.danamon.co.id
Comments are closed.