Integrasi GRC dan ESG, Wujudkan Keberlangsungan Bisnis

11

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Itechmagz.id – Konsep Governance, Risk, and Compliance (GRC) dan Environmental, Social, and Governance (ESG) menjadi topik hangat dalam dunia bisnis di beberapa tahun terakhir. Perusahaan-perusahaan di seluruh dunia semakin menyadari pentingnya implementasi sekaligus mengintegrasikan prinsip-prinsip GRC dan ESG untuk mewujudkan keberlangsungan bisnis serta meningkatkan reputasinya di mata publik.

Hal itu disampaikan oleh ketua penyelenggara, Irnanda Laksanawan, pada acara Workshop dan Seminar yang berjudul “Implementasi GRC & ESG mendukung Business Judgment Rule UU BUMN dan UU PT” yang dilaksanakan selama 3 hari (19-21 September 2024) di Truntum Hotel, Kuta Bali.

“Meskipun ada tantangan dalam implementasinya, manfaat jangka panjang dari penerapan GRC dan ESG sangat besar. Perusahaan yang berhasil mengintegrasikannya ke dalam strategi bisnis, mereka akan berada dalam posisi yang lebih baik untuk menghadapi tantangan masa depan dan meraih peluang baru”, kata Irnanda di Truntum Hotel, Kuta Bali, pada Kamis (19/9/2024).

GRC dan ESG ini mengacu pada integrasi dan kerja sama antara praktik Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (ESG) dan kerangka Tata Kelola, Risiko, dan Kepatuhan (GRC). Kolaborasi ini bertujuan untuk menyelaraskan pertimbangan keberlanjutan organisasi dan etika dengan manajemen risiko dan proses kepatuhan dalam suatu organisasi.

Adsense

Sebagai mantan Deputi BUMN, Irnanda juga mengingatkan akan pentingnya pemahaman mendalam terkait Business Judgement Rule (BJR), yaitu sebuah prinsip yang melindungi kewenangan direksi dalam pengambilan keputusan. BJR menjadi semakin krusial dalam mendukung dan menjaga kualitas pengambilan keputusan strategis perusahaan.

“Sebuah perusahaan memiliki batas-batas yang perlu di pahami sehingga kebijakan yang diambil dalam menjalankan business process khususnya berhubungan dengan keuangan negara, tidak menyalahi peraturan perundang-undangan serta tidak mengakibatkan kerugian keuangan negara”, tambahnya.

Acara yang diselenggarakan oleh BusinessNews Indonesia yang bekerjasama dengan FMR BUMN dan Camy ini menghadirkan beberapa narasumber diantaranya; Irnanda Laksanawan (Deputi Menteri BUMN Industri Strategis & Manufaktur (2010-2012), Suroso Isnandar (Sekretaris FMR BUMN dan Direktur Manajemen Risiko PT PLN), Alan Yazid (Ketua Indonesia Risk Professional Association), Doni Muhardiansyah (Ketua Umum FMR BUMN (2018-2023), Eddy Iskandar (Senior Partner MMU Counsulting for HC, GRC & ESG) dan Mas Achmad Daniri, (Ketua Umum Asosiasi GRC Indonesia (GRK).

Hadir sebagai peserta mewakili perusahaan; Petro Kimia Gresik, PT Kilang Pertamina Internasional, PT Pupuk Indonesia (Persero), Bank DKI, PT Pertamina Hulu Energi, PT Hutama Karya (Persero), PT INHUTANI I, PT PLN (Persero), Perum Perhutani, PT Hakaaston, PT Mineral Industri Indonesia (MIND ID), PT Pupuk Kujang, PT Pertamina Trans Kontinental, dan PT Pusri Palembang.

Advertisements

Comments are closed.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More