Diperlukan Seni Perkuat Kata Sandi yang Aman

56

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

itechmagz.id – Jika ada daftar rasa frustrasi yang harus kita hadapi sebagai pengguna internet, maka kemungkinan besar mengelola kata sandi yang berada di urutan teratas. Kata sandi yang dibutuhkan begitu banyak, baik saat Anda mengakses situs belanja, layanan surel, platform media sosial, atau login di tempat kerja. Namun, kata sandi ini bertindak sebagai kunci yang sangat diperlukan, memberi kita akses untuk menavigasi dunia maya dengan lancar.

Meskipun tidaklah menyenangkan untuk mengakuinya, ancaman siber adalah sebuah kenyataan. Berdasarkan Indeks Keamanan Siber Nasional (NCSI) tahun 2023, Indonesia menempati peringkat ke-49 dari 176 negara. Indonesia tertinggal dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya seperti Malaysia, Singapura, Thailand, dan Filipina dalam hal keamanan siber, dilihat dari tingginya jumlah serangan yang terjadi di semua tingkat keparahan, baik dari dalam maupun luar negeri.

Laporan yang sama menunjukkan bahwa, pada tahun 2023 saja, tercatat 279,84 juta serangan siber, hal ini  menunjukkanterjadinya penurunan sebesar 24,4% dari jumlah serangan tahun sebelumnya yang mencapai 370,02 juta serangan.

Mencermati statistik penggunaan kata sandi secara global

Kata sandi di kehidupan virtual bagaikan  kunci keamanan dunia nyata. Selain itu, tren yang mengkhawatirkan menunjukkan potensi ledakan yang sangat besar dalam aktivitas kejahatan siber.

Meskipun tampaknya banyak orang yang sangat buruk dalam memilih kata sandi pribadi yang aman (banyak yang cenderung begitu), ada beberapa aspek psikologi yang melatarbelakangi mengapa orang cenderung memilih kata sandi yang buruk. Kami secara umum dapat mengklasifikasikan pengguna kami menjadi dua jenis. Kelompok pertama adalah individu yang proaktif dan terorganisir, yang menjaga data mereka dengan baik dan hampir mustahil untuk dicuri. Kelompok kedua terdiri dari mereka yang tidak mempunyai energi atau keinginan untuk cukup memperkuat perlindungan data mereka. Ada pendapat umum, yang sebenarnya keliru, bahwa akun-akun tiap individu ini ini tidak memiliki nilai objektif apa pun bagi calon peretas.

Yang mengkhawatirkan, jika melihat sekilas pada kata sandi yang paling sering digunakan di tahun 2022, terdapat tren yang mengkhawatirkan tentang aspek kesederhanaan dan kemudahan untuk ditebak. Kata sandi seperti “password“, “123456”, “123456789”, “iloveyou”, dan “guest” berada di urutan teratas dalam daftar tersebut, menjadi kunci yang lemah pada pintu virtual dan mempermudah adanya akses masuk yang tidak terotorisasi. Kecenderungan kata sandi yang mudah ditebak membuat aset digital individu rentan terhadap eksploitasi oleh para penjahat siber.

Mengungkap kesalahan umum pada kata sandi

Melihatdaftar kata sandi yang disebutkan di atas menunjukkan  adanya kecenderungan memilih kata sandi yang tidak aman. Meskipun memahami kelemahan kata sandi ini sangatlah penting, hal ini juga membuat kita dapat menciptakan alternatif yang lebih kuat dan aman.

Adsense

Berkaca pada pengalaman pribadi, banyak orang dengan keras kepala menggunakan kembali kata sandi yang sudah ketinggalan zaman dan mudah ditebak seperti nama atau tanggal lahir, sebuah praktik yang meluas namun sangat tidak aman dan terus dilakukan selama puluhan tahun.

Menariknya, beberapa individu memprioritaskan akun-akun penting dengan kata sandi yang lebih aman, seperti  akun keuangan digital menduduki peringkat teratas dengan 69%, diikuti oleh surel dan media sosial. Platform pembayaran dan perbankan digital mendapat perhatian besar karena besarnya potensi dampak yang dialami bila terjadi penyalahgunaan. Melindungi semua data pribadi sangat penting untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan.

Beberapa faktor berkontribusi terhadap tantangan dalam mengingat kata sandi, termasuk pemakaian yang jarang, tingkat proliferasi akun, persyaratan yang ketat, pengaturan ulang yang mudah, dan metode penyimpanan yang buruk.

Cara terbaik untuk keamanan kata sandi

Untuk mengatasi tantangan ini dan memitigasi risiko yang terkait dengan praktik kata sandi yang buruk, National Institute of Standards and Technolog (NIST) mengeluarkan serangkaian pedoman untuk membuat dan mengelola kata sandi daring:

  1. Panjangnya: Pilih kata sandi yang panjang, sebaiknya 12 karakter atau lebih, karena kata sandi 12 karakter jauh lebih aman daripada kata sandi enam karakter (tepatnya 62 triliun kali lebih aman).
  2. Keunikan: Pastikan setiap kata sandi berisifat unik untuk mencegah kata sandi yang disusupi dapat membahayakan akun lain yang dimiliki.
  3. Kurangi makna yang terkait secara pribadi: Hindari kata sandi yang berasal dari informasi pribadi, seperti nama, tanggal lahir, atau detail lain yang mudah dikaitkan, karena pelaku kejahatan dapat dengan mudah menebaknya.
  4. Pembaruan rutin: Untuk menjaga keamanan yang kuat, perbarui kata sandi secara berkala, terutama sebagai respons terhadap dugaan pelanggaran atau penyusupan.

Peran pengelola kata sandi dalam meningkatkan keamanan

Meskipun sulit bagi mereka yang terbiasa menghafal atau menuliskan kata sandi, aplikasi pengelola kata sandi menawarkan solusi yang aman. Aplikasiini menghasilkan, menyimpan, dan mengisi otomatis kata sandi yang rumit, mengurangi beban menghafal dan mengurangi risiko penyimpanan yang tidak aman.

Pengelola kata sandi menerapkan praktik terbaik industri dengan interface yang efisien dan aman yang meningkatkan kontrol pengguna atas keamanan siber mereka. Aplikasi-aplikasi ini sangat penting untuk memperkuat pertahanan secara daring dan merupakan bagian penting dalam menjaga keamanan yang kuat dalam lanskap digital yang terus berkembang.

*Ditulis oleh: Mohamed Marjook Hussain, Regional Technical Head ManageEngine ANZ & APAC

Advertisements

Comments are closed.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More