itechmagz.id – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BRI mencatat nilai transaksi agen BRILink mencapai Rp1.400 triliun per tahun.
Demikian disampaikan Direktur Utama PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI, Sunarso dalam acara BRI Microfinance Outlook 2024 di Jakarta, Kamis (07/03/2024).
Sunarso menuturkan, agen BRILink telah lama dibentuk untuk memenuhi program Laku Pandai Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Terhitung sejak 2019, saat BRI mulai menemukan formula paling tepat untuk Laku Pandai, jumlah penyelenggara BRILink terus meningkat hingga menyentuh 741.000 agen, naik lebih dari 100.000 agen baru dari setahun sebelumnya.
“Dari nilai transaksi Rp1.400 triliun, setidaknya BRI memperoleh komisi Rp1,3 triliun, dan komisi yang diterima agen BRILink itu setidaknya dua kali lipat dari komisi yang diterima BRI,” ucap Sunarso.
Ia menjelaskan bahwa agen BRILink dibentuk karena masyarakat kalangan bawah terkadang segan untuk datang ke kantor cabang.
“Orang bawah segan dateng ke cabang, mereka pilih datang ke tetangga berupa warung. Warung ini jadi cabang yakni agen BRILink,” kata Sunarso.
Sebagai informasi, agen BRILink mengadopsi hybrid banking, yakni proses internal layanan perbankan telah didigitalisasi sementara proses interaksi dengan nasabahnya masih ‘human touching’ melalui agen.
Hal ini didasari oleh beberapa karakteristik masyarakat. Seperti, sudah piawai menggunakan gadget namun belum familiar dengan produk bank. Kemudian, mereka sadar memiliki arus kas yang rentan.
Sunarso mengatakan itu kemudian menyebabkan masyarakat pelaku usaha mikro lebih senang melakukan transaksi perbankan dengan institusi keuangan yang ‘locally embedded’.
Comments are closed.