Tren Teknologi 2024: Kecerdasan Buatan Makin Mendominasi

125

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Itechmagz.id – Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI) mulai mendominasi dan mendapatkan momentum di tahun 2023. Melejitnya kemampuan dan penggunaan teknologi ini didorong oleh munculnya beberapa peranti seperti ChatGPT dan Bard yang masif digunakan. Kemampuan sistem komputer untuk meniru kecerdasan manusia tersebut mampu melakukan tugas-tugas tertentu.

Dengan kemampuannya untuk memproses dan menganalisis data secara cepat, AI telah menunjukkan potensi besar dalam meningkatkan kinerja dan efisiensi lembaga pemerintah. Pemanfaatan teknologi ini tidak hanya mempercepat proses pengambilan keputusan, tetapi juga dapat membantu mewujudkan pelayanan publik yang lebih baik dan inovatif.

Tren ini tentu terus berlanjut hingga tahun 2024 di mana AI makin mendominasi kehidupan termasuk di dalamnya proyek ekonomi besar yang siap jalan. Bahkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga mengingatkan kecerdasan buatan atau artificial intelligent ini akan mendominasi perekonomian dunia, termasuk di Indonesia.

“Adopsi teknologi dalam perekonomian dapat memberikan manfaat yang signifikan apabila dihadapi dengan strategi yang tepat,” kata Presiden Jokowi dalam Pidato Penyampain RUU APBN 2024 dan Nota Keuangan di Gedung Nusantara, seperti dilansir mediaindonesia.com (16/8/2023). Presiden mendorong infrastruktur fisik dan non-fisik terkait teknologi informasi terus ditingkatkan. Transformasi ekonomi juga harus terus dilanjutkan.

Jika tahun 2023 merupakan tahun melejitnya AI, maka tahun 2024 ini akan menjadi tahun bagi AI dikembangkan untuk maju dengan kecepatan tinggi, menjadi lebih kuat, dan semakin menyebar ke segala aspek kehidupan.

Adsense

Beberapa keuntungan dalam menggunakan AI untuk mengambil keputusan daripada manusia. Pertama, mesin dapat mengolah data dengan kecepatan yang jauh lebih cepat dan akurat daripada manusia. Kedua, mesin dapat bekerja tanpa henti selama 24 jam sehari dan tujuh hari seminggu, sementara manusia memiliki batasan dalam hal waktu dan energi. Dan Ketiga, mesin tidak memiliki emosi dan bias seperti manusia yang dapat mempengaruhi keputusan yang diambil.

Namun, AI juga memiliki beberapa kelemahan dalam mengambil keputusan dibandingkan manusia. Pertama, mesin hanya dapat mengambil keputusan berdasarkan data yang diberikan atau yang telah diprogram ke dalam sistem, sementara manusia dapat mempertimbangkan berbagai faktor yang lebih luas dan lebih sulit diukur seperti nilai moral, etika, dan konteks sosial. Kedua, mesin dapat memberikan keputusan yang tepat sesuai dengan data yang dimiliki, tetapi keputusan tersebut mungkin tidak cocok atau relevan dengan situasi di lapangan.

Kemudian perlu diingat bahwa AI juga memiliki risiko. Salah satu risiko utamanya adalah potensi hilangnya lapangan kerja manusia. Kecerdasan buatan dapat menggantikan pekerjaan manusia dalam beberapa bidang seperti pabrik, toko online, dan pelayanan pelanggan. Selain itu, kecerdasan buatan juga dapat menimbulkan kekhawatiran privasi, keamanan dan etika.

Disamping itu, kemajuan kecerdasan buatan yang terus menjadi tren teknologi ini juga menimbulkan sejumlah keresahan banyak pihak. AI bisa disalahgunakan untuk berbagai kepentingan.

AI dikhawatirkan digunakan untuk memproduksi konten-konten palsu, meruntuhkan demokrasi, hingga menghancurkan kehidupan sosial masyarakat. Deepfake atau video palsu menjadi satu bukti nyata betapa AI membawa masalah dan berbahaya.

Advertisements

Comments are closed.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More