ChatGPT, Bukti Nyata Kecerdasan Buatan Makin Mendominasi

100

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Itechmagz.idChatGPT dikembangkan oleh Open AI, lembaga penelitian nirlaba yang secara khusus dibuat untuk melakukan riset dan temuan terkait AI. Didirikan pertama kali oleh Elon Musk, saat Open AI bergerak dengan pendanaan dari berbagai pihak dan perusahaan yang memiliki ketertarikan kepada AI, salah satunya Microsoft. ChatGPT dibuat dengan memanfaatkan sebuah sistem AI bernama Dall-E yang diciptakan para peneliti Open AI.

Popularitas ChatGPT meroket terutama berkat kemampuannya merespons percakapan lewat pesan teks dengan manusia. Jawaban-jawaban yang diberikan ChatGPT terasa sangat nyata dan nyaris menyamai kemampuan manusia dalam merespons percakapan. Namanya juga semakin terkenal dan menjadi kontroversi setelah beberapa pihak mencoba menghasilkan beberapa karya tulis dan memberi pertanyaan ujian tingkat universitas pada ChatGPT.

Seperti dilansir mediaindonesia.com (25/2/2023), seorang profesor dari Wharton University, Christian Terwiesch, penasaran dengan tingkat kecerdasan ChatGPT, Terwiesch mencoba untuk memberikan soal ujian akhir yang biasa diberikan kepada mahasiswa S-2 bidang bisnis. Hasilnya, ChatGPT berhasil lulus ujian tersebut dengan nilai B dan B-.

Penelitian serupa juga dilakukan sekelompok peneliti dari United States Medical Licensing Exam (USMLE). Mereka memberikan soal ujian untuk mendapatkan izin praktik bagi mahasiswa kedokteran yang telah selesai menempuh studi. Meski belum berhasil, ChatGPT nyaris berhasil mendapatkan lisensi tersebut.

Para peneliti bahkan tercengang melihat bagaimana ChatGPT tak hanya mampu memberikan jawaban yang bersifat pasti, tapi juga mampu melakukan analisis mendalam terhadap berbagai masalah kesehatan.

Adsense

“Teknologi ini sangat berpotensi membantu meningkatkan kualitas pendidikan kedokteran, bahkan membantu para dokter membuat keputusan dalam melakukan tindakan medis,” bunyi pernyataan resmi tim peneliti tersebut.

Memiliki segudang potensi menjanjikan, teknologi itu juga menghadirkan banyak kekhawatiran. Dari sisi kemampuan, ChatGPT disebut berpotensi mengambil alih berbagai jenis pekerjaan yang saat ini dilakukan manusia.

ChatGPT saat ini, paling tidak cukup mumpuni untuk beberapa pekerjaan seperti penulis, tutor, hingga pekerja sektor keuangan. Ke depan, dengan peningkatan kecanggihan yang terus dilakukan, banyak jenis pekerjaan lain yang disebut juga akan terancam.

Seperti diketahui, saat ini ChatGPT memang masih berada pada tahap pengembangan awal. Open AI masih fokus mengandalkan teks sebagai keluaran dari sistem yang mereka ciptakan. Setelah teks, saat ini mereka tengah mengembangkan teknologi komputasi untuk menghasilkan keluaran berupa gambar dan grafis dari teks atau informasi yang diberikan penggunaannya.

Advertisements

Comments are closed.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More