itechmagz.id – SEATER atau Single-passenger Electric Autonomous Transporter merupakan alat transportasi elektrik otonom untuk kapasitas satu penumpang. Kendaraan ini didesain dapat beroperasi secara mandiri atau otonom tanpa pengemudi di sebuah kawasan khusus atau kawasan tertentu.
Salah satu keunggulan SEATER yaitu aplikasi layanan mobilitas permintaan atau mobility on demand service.
“Jadi dengan aplikasi ini, kita bisa membuat pengguna memakai layanan SEATER berdasarkan permintaan, yaitu menggunakan aplikasi di handphone,” kata Peneliti Ahli Muda Pusat Riset Mekatronika Cerdas (PRMC) – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Roni Permana Saputra, pada live Talkshow Bisaan Bangga, Kamis (15/02/2024).
Contohnya, jelas Roni, pengguna bisa meminta layanan penjemputan dengan men-scan barcode tertentu di penjemputan. Kemudian SEATER menjemput dan menghampiri pengguna di lokasi penjemputan secara otonom. “Pengguna juga bisa memilih lokasi tujuan untuk diantar ke mana dengan kendaraan otonom ini,” tambahnya.
SEATER memiliki kemampuan untuk bernavigasi atau berpindah dari satu tempat ke tempat lain tanpa harus dikemudikan.
“SEATER mempunyai kemampuan untuk memetakan lokasi operasinya, kemudian merencanakan jalur yang akan dilalui. Kemudian mengendalikan pergerakannya untuk mengikuti jalur tadi, berpindah dari satu lokasi ke lokasi lainnya,” jelas Roni.
Hal yang paling ditonjolkan dari inovasi SEATER, lanjut dia, adalah kendaraan otonom yang lebih ekonomis dengan optimasi desain dan menghasilkan produk yang lebih potensial untuk dipasarkan. SEATER memiliki beberapa keunggulan dari sisi sistem penggerak berbasis motor listrik, sehingga tidak memiliki emisi gas buang.
“Kemudian keunggulan lainnya, yaitu sistem kendali otonom yang dikembangkan, sehingga memungkinkan peningkatan kenyamanan serta keamanan dalam berkendara,” terang Roni.
Inovasi alat transportasi otonom ini dikembangkan oleh Tim Kelompok Riset Dinamika Cerdas – PRMC BRIN pada 2023.
“Riset ini merupakan kolaborasi berbagai multidisiplin ilmu dari ahli perancangan mesin, mekanikal, desain, elektronika, instrumentasi, IoT, dan informatika. Tim kami terdiri dari periset PRMC dan Pusat Riset Telekomunikasi,” tutur Roni.
Teknologi kunci dalam pengembangan kendaraan otonom, lanjut dia, diantaranya sistem dinamika, sistem kontrol terapan, maupun sistem robotika.
Lebih lanjut Roni menguraikan, desain awal SEATER adalah personal mobility untuk mobilitas perorangan. “Kita memang mengharapkan efisiensi atau optimasi dari segi dimensi. Ketika itu hanya untuk perorangan, dimensi bisa menjadi lebih compact, jadi lebih efisien dari segi ruang,” katanya.
Pihaknya berencana mendesain inovasi SEATER untuk aplikasi kendaraan umum dengan sistem mobility on demand. “Jadi, kendaraan tersebut bisa digunakan oleh masyarakat umum dengan layanan berdasarkan permintaan,” terang Roni.
Dirinya berharap, teknologi ini dapat segera dikomersialisasikan sehingga dirasakan manfaatnya bagi masyarakat luas.
“Kami sebagai periset akan terus mencoba menyempurnakan teknologi ini hingga bisa mencapai tingkat kematangan teknologi yang cukup,” pungkas Roni.
Comments are closed.